Sementara dalam bidang pertanian, Sultan Maulana Yusuf mendorong rakyatnya untuk membuka daerah-daerah baru bagi persawahan, hingga akhirnya mencapai Serang.
Untuk mengairi lahan pertanian, dibuatlah terusan-terusan irigasi dan bendungan-bendungan.
Perhatiannya yang besar terhadap agama Islam dibuktikan dengan memperluas serambi Masjid Agung yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin.
Bahkan sebagai kelengkapan, dibangunlah menara dengan bantuan seorang arsitek muslim asal Mongolia bernama Cek Ban Cut.
Sultan Maulana Yusuf wafat pada 1580 M karena sakit dan dimakamkan di Pekalangan Gede, dekat kampung Kasunyatan sekarang.
Karena itu, setelah meninggal ia diberi gelar Pangeran Panembahan Pekalangan Gede atau Pangeran Pasarean.
Raja-raja Kesultanan Banten setelah Sultan Maulana Yusuf di antaranya: Maulana Muhammad (1585-1596), Sultan Abdul Muafakir (1596-1651), Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1683).
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa-lah, disebut-sebut Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR