Pada 1703, Amangkurat II meninggal dunia.
Kemudian, Raden Mas Sutikna pun diangkat sebagai pemimpin Mataram dengan gelar Amangkurat III.
Penunjukan Amangkurat III sebagai penerus Amangkurat II menuai polemik di dalam keluarga kerajaan.
Sebagian besar rakyat dan pejabat kerajaan meyakini bahwa yang layak memimpin Mataram adalah Pangeran Puger, adik dari Amangkurat II.
Namun, sebagai satu-satunya anak laki-laki Amangkurat II, Raden Mas Sutikna tetap naik takhta Mataram.
Era pemerintahan Amangkurat III banyak dihabiskan dengan konflik dengan Pangeran Puger.
Sementara itu, dukungan terhadap Pangeran Puger untuk naik takhta mengalir deras dari berbagai kalangan.
Hal ini membuat resah Amangkurat III.
Dia kemudian menceraikan Raden Ayu Himpun, yang merupakan putri dari Pangeran Puger, dan mengangkat permaisuri baru.
Setelah itu, anak Pangeran Puger yang bernama Raden Suryakusuma memberontak kepada Amangkurat III.
Amangkurat III yang ketakutan kemudian mengurung Pangeran Puger sekeluarga.
Namun, pada akhirnya, Pangeran Puger dan keluarganya dibebaskan setelah dibujuk oleh Patih Sumabrata.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR