PKI memiliki massa yang kuat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Tokoh-tokoh penting PKI antara lain D.N. Aidit, Musso, Tan Malaka, dan Dipa Nusantara Aidit.
Pemilu 1955
Pemilu 1955 adalah pemilu pertama yang diselenggarakan secara demokratis di Indonesia. Pemilu ini melibatkan 29 partai politik yang bersaing untuk mendapatkan kursi di parlemen.
Masyumi dan PKI adalah dua partai besar yang mendapatkan suara terbanyak setelah PNI (Partai Nasional Indonesia) dan NU (Nahdlatul Ulama).
Masyumi memperoleh 7.903.886 suara atau 20,9% dari total suara sah, sementara PKI memperoleh 6.176.914 suara atau 16,4% dari total suara sah.
Masyumi mendapatkan 57 kursi di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), sementara PKI mendapatkan 39 kursi di DPR.
Dalam kampanye pemilu, Masyumi dan PKI saling menjelekan dengan isu-isu yang sensitif.
Masyumi menuduh PKI sebagai partai ateis yang anti-agama dan anti-nasionalis.
Masyumi juga mengkritik usulan PKI untuk mengganti sila pertama Pancasila dengan prinsip kebebasan beragama.
PKI menuduh Masyumi sebagai partai reaksioner yang pro-imperialisme dan pro-feodalisme.
PKI juga mengecam sikap Masyumi yang menolak pengakuan kedaulatan Republik Demokratik Vietnam oleh Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR