Demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto semakin besar dan meluas.
Harmoko, yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Soeharto, akhirnya berubah sikap.
Ia menjadi salah satu tokoh yang mendesak Soeharto untuk mundur demi kepentingan bangsa.
Pada tanggal 19 Mei 1998, Harmoko mengadakan rapat khusus dengan anggota MPR untuk membahas situasi politik yang semakin kritis.
Dalam rapat tersebut, Harmoko menyampaikan pesan dari Soeharto yang mengatakan bahwa ia bersedia mundur jika MPR menghendakinya.
Harmoko juga menyatakan bahwa ia akan menggelar Sidang Istimewa MPR untuk membahas permintaan mundur Soeharto.
Pada tanggal 21 Mei 1998, Harmoko secara resmi menyampaikan permintaan mundur Soeharto kepada rakyat Indonesia melalui siaran televisi.
Setelah Soeharto mundur, Harmoko tetap menjabat sebagai Ketua DPR dan Ketua MPR hingga tahun 1999.
Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden dalam Sidang Umum MPR tahun 1999, tetapi kalah suara dari Abdurrahman Wahid.
Harmoko kemudian mengundurkan diri dari Golkar pada tahun 2007 dan bergabung dengan Partai Kerakyatan Nasional (PKN) yang didirikan oleh mantan Menko Polkam Susilo Sudarman.
Namun, partai tersebut tidak lolos verifikasi untuk ikut pemilu 2009.
Baca Juga: 6 Juni 1975, 6 Sosok Srikandi Ini Berhasil Persembahkan Piala Uber Pertama Untuk Indonesia
Harmoko meninggal dunia pada tanggal 4 Juli 2021 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, akibat COVID-19.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, dengan upacara militer.
Harmoko meninggalkan seorang istri bernama Sri Romadhiyati yang juga meninggal karena COVID-19 pada bulan Juni 2021, dan empat orang anak.
Harmoko adalah sosok yang memiliki peran penting dalam sejarah kepemimpinan Soeharto.
Ia pernah menjadi pendukung setia, juru bicara, dan penyampai pesan mundurnya.
Ia juga pernah menjadi wartawan yang meliput peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia.
Kisah hidupnya menunjukkan dinamika politik yang terjadi pada masa Orde Baru hingga Reformasi.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR