Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah mendengar tentang obat yang bisa membuat Anda lebih sehat, kuat, awet mudabahkan bisamenyembuhkan berbagai penyakit?
Obat yang ternyata juga bisa membuat rahang Anda lepas dan tulang Anda hancur?
Obat itu bernama Radithor, dan inilah kisah tragis salah satu penggunanya, Eben Byers, yang terlihat di foto berikut.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Byers setelah ia minum Radithor selama tiga tahun? Simak kisahnya berikut ini.
Radithor: Obat untuk Orang Mati yang Hidup
Melansir hipertextual.com, Radithor diproduksi dari tahun 1918 hingga 1928 oleh Bailey Radium Laboratories, Inc.
Ini merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh William J. A. Bailey, seorang mahasiswa Harvard yang tidak tamat dan mengaku sebagai dokter medis.
Radithor terdiri dari tiga air suling yang mengandung minimal 1 mikrocurie (37 k Bq) untuk setiap isotop radium 226 Ra dan 228 Ra.
Radithor diiklankan sebagai "A Cure for the Living Dead" (Obat untuk Orang Mati yang Hidup) dan "Perpetual Sunshine" (Sinar Matahari Abadi).
Produk ini dijual dengan harga mahal dan dikatakan bisa menyembuhkan impotensi, arthritis, anemia, dan penyakit lainnya.
Radithor termasuk dalam kelompok obat paten berbasis radiasi yang populer pada masa itu, sebelum orang-orang menyadari bahayanya.
Eben Byers: Korban Radithor
Melansir The Sun, Eben Byers adalah seorang lulusan Yale College, sosialita, atlet, dan industrialis Amerika yang kaya. Ia memenangkan kejuaraan golf U.S. Amateur pada tahun 1906.
Namun, pada tahun 1927, ia mengalami cedera lengan akibat jatuh dari tempat tidur kereta api. Untuk mengobati rasa sakitnya, seorang dokter menyarankan ia minum Radithor.
Byers mulai minum beberapa dosis Radithor per hari dan merasa lebih bugar dan bersemangat. Namun, efek positif itu tidak bertahan lama.
Pada tahun 1930, ia berhenti minum Radithor setelah mengonsumsi sekitar 1400 dosis. Ia mulai kehilangan berat badan dan rutin mengalami sakit kepala.
Gigi-giginya mulai copot dan rahangnya menjadi rapuh. Ternyata, radium dalam Radithor telah merusak tulang dan organ dalam tubuhnya.
Pada tahun 1931, Komisi Perdagangan Federal AS meminta Byers untuk memberikan kesaksian tentang pengalamannya dengan Radithor.
Namun, ia terlalu sakit untuk bepergian sehingga komisi tersebut mengirim seorang pengacara untuk mengambil pernyataannya di rumahnya.
Pengacara itu melaporkan bahwa "seluruh rahang atas Byers, kecuali dua gigi depan dan sebagian besar rahang bawahnya telah dicabut" dan bahwa "seluruh jaringan tulang tubuhnya sedang mengalami disintegrasi, dan lubang-lubang benar-benar terbentuk di tengkoraknya".
Byers meninggal pada tanggal 31 Maret 1932 karena "keracunan radiasi" atau lebih tepatnya kanker akibat radiasi.
Baca Juga: Radhitor Merontokkan Rahang Eben Byers, Rupanya Hal Ini Masih Terjadi Setelah Kematiannya
Ia dimakamkan di peti mati berlapis timah yang ketika digali pada tahun 1965 untuk penelitian masih sangat radioaktif.
Dampak dari Kasus Radithor
Kematian Byers menarik perhatian publik dan meningkatkan kesadaran tentang bahaya obat-obat radioaktif.
Komisi Perdagangan Federal AS mengeluarkan perintah kepada perusahaan Bailey untuk "berhenti dan tidak melanjutkan berbagai pernyataan yang sebelumnya dibuat oleh mereka tentang nilai terapi Radithor dan dari menyatakan bahwa produk Radithor tidak berbahaya".
Kasus Radithor juga memperkuat kekuatan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan mengakhiri sebagian besar obat paten berbasis radiasi.
Sebuah artikel Wall Street Journal (1 Agustus 1990) menggambarkan insiden Byers dengan judul "The Radium Water Worked Fine Until His Jaw Came Off" (Air Radium Berfungsi Baik Sampai Rahangnya Lepas).
Baca Juga: Kematian Mengerikan Eben Byers, Minum Air Radioaktif Hingga Tulang-tulangnya Hancur