Radhitor Merontokkan Rahang Eben Byers, Rupanya Hal Ini Masih Terjadi Setelah Kematiannya

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Kematian Eben Byers
Ilustrasi. Kematian Eben Byers

Intisari-Online.com - Kehidupannya tampak begitu sempurna, tetapi siapa sangka Eben Byers harus mengalami kematian yang mengenaskan.

Bukan hanya itu saja, bahkan setelah kematiannya, hal mengerikan masih terjadi.

Melansir allthatinteresting.com, Eben Byers merupakan putra seorang industrialis kaya.

Eben Byers atau Ebenezer McBurney Byers lahir di Pittsburgh, Pennsylvania pada 12 April 1880. Ia adalah anak dari Alexander McBurney Byers.

Menurut Koleksi Frick, Alexander Byers adalah seorang kolektor seni, pemodal, dan presiden perusahaan baja miliknya dan National Iron Bank of Pittsburgh.

Eben Byers bersekolah di sekolah terbaik di Amerika Serikat. Ia pun menikmati kesuksesan sebagai pegolf juara.

Namun, ketika seharusnya Eben Byers hidup dalam kemewahan, tragedi justru menimpanya.

Tragedi itu terjadi setelah ia rutin meminum Radithor, obat yang dibuat dari melarutkan radium dalam air.

Pada November 1927, Eben Byers sedang dalam perjalanan pulang dengan menghadiri pertandingan sepak bola tahunan Yale-Harvard ketika kereta yang dia tumpangi tiba-tiba berhenti.

Menurut Allegheny Cemetery Heritage, dia jatuh dari tempat tidurnya, melukai lengannya.

Pada masa itu kedokteran tidak secanggih sekarang, dan salah satu metode terapi yang paling populer adalah unsur radium yang baru ditemukan.

Baca Juga: Kisah Eben Byers, Pria Kaya yang Mati Mengenaskan Karena Minum Obat Radioaaktif, Rahangnya Sampai Lepas

Setelah mengalami cedera mengan kanan, dokter merekomendasikan Eben Byers untuk perawatan itu.

Namun, ternyata itu malah mengantarkannya pada kondisi mengerikan.

Sebelum kematian dini karena kanker, seluruh rahang bawah wajahnya rontok akibat paparan bahan radioaktif yang mematikan itu.

Dokternya, CC Moyer, adalah sosok yang memberi Eben Byers resep Radithor.

Pada pertengahan tahun 1920-an, tidak ada yang menyadari bahwa bahan radioaktif dapat menyebabkan mutasi genetik dan kanker dengan tingkat paparan yang cukup tinggi.

Jadi ketika seorang lulusan Harvard bernama William J. Bailey memperkenalkan Radithor, dengan cepat menjadi populer.

Selama tiga tahun, 1927 hingga 1930, Byers meminum sebanyak 1.400 dosis air radium, meminum hingga tiga botol Radithor per hari.

Rupanya, kemudian obat tersebut menunjukkan efek sampingnya sangat menghancurkan.

Pada tahun 1931, setelah mengalami penurunan berat badan yang ekstrim dan sakit kepala yang berlebihan, Eben Byers mengalami kejutan dalam hidupnya ketika rahangnya mulai hancur.

Dengan tulang dan jaringannya yang hancur berkeping-keping dari dalam ke luar, Byers tampak mengerikan.

Anehnya, efek samping lainnya adalah membuat dia tidak dapat merasakan sakit apapun.

Baca Juga: Apa yang dimaksud UNCLOS 1982? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Pada saat rahang Eben Byers mulai rontok dan dia mulai menderita efek samping mengerikan lainnya, Komisi Perdagangan Federal (FTC) mulai menginvestasikan Radithor sebagai obat berbahaya.

Pengacara Byers bernama Robert Winn menulis, “Pengalaman yang lebih mengerikan dalam suasana yang lebih indah akan sulit dibayangkan…

"Seluruh rahang atas [Byers], kecuali dua gigi depan dan sebagian besar rahang bawahnya telah dicabut. Semua sisa jaringan tubuhnya hancur, dan lubang benar-benar terbentuk di tengkoraknya.”

Setelah mengalami kondisi yang mengenaskan akibat Radhitor, pada tanggal 31 Maret 1932, Byers meninggal pada usia 51 tahun.

Namun, itu bukanlah akhir dari efek Radhitor yang dikonsumsinya.

Penyebab kematiannya sendiri terdaftar sebagai "keracunan radium", tetapi kematian Eben Byers yang sebenarnya disebabkan oleh kanker yang ia kembangkan karena Radithor.

Ada begitu banyak radium di tubuhnya bahkan napasnya bersifat radioaktif.

Banyaknya radium di tubuhnya, bahkan membuat Eben Byers dimakamkan di peti mati berlapis timah untuk mencegah radiasi merembes ke tanah di sekitarnya.

Menurut New York Times, FTC segera menutup perusahaan Bailey, meskipun Bailey kemudian mengklaim dia berhenti menjual Radithor karena Depresi Hebat telah mengurangi permintaan obat tersebut.

Pemerintah juga mulai menekan bisnis lain yang menyediakan "obat-obatan" berbasis radium, karena Bailey's bukan satu-satunya yang ada saat itu.

Pada tahun 1965 ketika makam Eben Byers digali kembali untuk dipelajari, ditemukan tubuhnya masih sangat radioaktif.

Baca Juga: Cara Hitung Weton: Intip Karakter Orang Berdasarkan Nilai Neptunya

(*)

Artikel Terkait