Pada tahun 2004, Prabowo bergabung dengan Partai Golkar dan menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden mendampingi Wiranto dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2004.
Namun, mereka kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
Pada tahun 2008, Prabowo keluar dari Partai Golkar dan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama beberapa tokoh lainnya.
Sejak itu, Prabowo menjadi salah satu tokoh oposisi terhadap pemerintahan SBY dan kemudian Joko Widodo.
Ia mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014 dengan didampingi oleh Megawati Sukarnoputri sebagai wakil presiden. Namun, mereka kalah tipis dari pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Prabowo sempat menolak hasil pemilu dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, namun ditolak.
Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2019 dengan berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai wakil presiden.
Mereka mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Berkarya.
Namun, mereka kembali kalah dari pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Prabowo juga sempat menolak hasil pemilu dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, namun ditolak.
Pada tanggal 10 Oktober 2021, Partai Gerindra mengumumkan Prabowo sebagai calon presiden mereka dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2024.
Prabowo menyatakan siap untuk maju jika mendapat dukungan dari rakyat dan partai-partai lainnya.
Prabowo dikenal sebagai sosok yang nasionalis, pragmatis, dan karismatik. Ia memiliki visi untuk membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera.
Ia juga memiliki misi untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional, memperkuat ekonomi kerakyatan, memajukan sektor pertanian dan maritim, serta memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR