Sikap Islam dalam menerima kebudayaan dari luar dapat berupa absorbsi (penyerapan), modifikasi (penyesuaian), dan eliminasi (pemisahan).
Pembauran tiga sikap tersebut dengan nilai-nilai Islam melahirkan corak kebudayaan baru berupa karya seni dan budaya yang bermutu tinggi.
Salah satu penyebab kemajuan peradaban Islam dalam bidang seni budaya dan sastra pada Daulah Abbasiyah adalah adanya asimilasi antara bangsa Arab dan etnis-etnis lain yang lebih dulu maju dalam bidang seni.
Selain itu, pengaruh Persia juga menjadi faktor berkembangnya seni dan budaya pada masa Daulah Abbasiyah.
Seni budaya yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah tidak lepas dari peran para khalifah.
Para khalifah Daulah Abbasiyah mengembangkan berbagai jenis kesenian terutama kesusastraan pada khususnya, dan kebudayaan pada umumnya.
Seni dan budaya yang dikembangkan meliputi seni musik, seni sastra, arsitektur, dan kaligrafi.
Hasilnya, pada masa Daulah Abbasiyah, hidup budayawan dan sastrawan masyhur seperti Abu Tammam, Al-Jahiz, dan Abu Al-Faraj.
Ada pula Ibnu Mukaffa, yang menerjemahkan sastra-sastra Persia, dan penyair Arab klasik paling terkenal, Abu Nawas.
Sedangkan di bidang seni kaligrafi terdapat nama besar seperti Ibnu Muqlah bin Bawwab dan Yaqut Al-Mustashim.
Berikut ini seni dan kebudayaan yang ada pada masa Bani Abbasiyah.
Seni sastra
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR