Dia juga menghadapi berbagai tantangan dan konflik dari orang-orang yang iri atau tidak setuju dengan ajarannya.
Namun ia selalu bersikap sabar, lembut, dan bijaksana dalam menghadapi segala situasi.
Pada usia 80 tahun, Sang Buddha merasakan bahwa ajalnya sudah dekat.
Kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan terakhirnya ke Kusinara, sebuah kota kecil di India Utara.
Diasana ia memberikan nasihat terakhirnya kepada para pengikutnya. Ia mengingatkan mereka untuk selalu menjaga Dhamma dan Sangha sebagai pedoman hidup mereka.
Ia juga mengajak mereka untuk berusaha keras mencapai pencerahan dengan kata-kata terakhirnya: "Segala sesuatu yang ada pasti lenyap. Berusahalah dengan tekun!"
Kemudian Sang Buddha memasuki meditasi terakhirnya dan mencapai parinibbana (kematian sempurna) tanpa meninggalkan sisa apapun.
Tubuhnya kemudian dibakar oleh para pengikutnya dengan upacara penghormatan yang besar.
Abu dan relik-reliknya kemudian dibagi menjadi delapan bagian dan disimpan dalam stupa-stupa (monumen suci) di berbagai tempat.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR