Namun, kembalinya Papua ke Indonesia tidak berarti berakhirnya konflik dan ketegangan di wilayah itu.
Masih ada sebagian orang Papua yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Mereka mengibarkan bendera Bintang Kejora sebagai simbol perlawanan mereka.
Untuk menentukan nasib akhir Papua, Indonesia kemudian mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada tahun 1969.
PEPERA adalah hasil dari Perjanjian New York yang menyatakan bahwa rakyat Papua harus diberi kesempatan untuk memilih antara tetap bersama Indonesia atau memisahkan diri.
Namun, PEPERA menuai banyak kontroversi dan kritik. Banyak pihak yang menilai bahwa PEPERA tidak demokratis dan manipulatif.
Hanya sekitar 1.000 orang yang dipilih sebagai perwakilan rakyat Papua untuk ikut dalam PEPERA.
Mereka dipaksa untuk memilih tetap bersama Indonesia dengan ancaman kekerasan dan intimidasi.
Hasilnya, PEPERA menyatakan bahwa rakyat Papua memilih untuk tetap bersama Indonesia dengan suara bulat.
Namun, hasil ini tidak diakui oleh sebagian orang Papua dan komunitas internasional.
Mereka menuntut agar dilakukan referendum yang adil dan jujur untuk menentukan nasib Papua.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR