Wanita Hamil Justru Dihukum dengan Pengasingan, Inilah Tradisi Melahirkan Suku Korowai Papua

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Tradisi pengasingan wanita hamil Suku Korowai, Papua.
Ilustrasi - Tradisi pengasingan wanita hamil Suku Korowai, Papua.

Intisari-online.com - Suku Korowai Papua adalah salah satu suku pedalaman yang baru dikenal oleh dunia luar sekitar 35 tahun lalu.

Suku ini memiliki populasi sekitar 3.000 orang dan tinggal di rumah pohon yang disebut Rumah Tinggi.

Suku Korowai memiliki kebudayaan dan tradisi yang unik.

Salah satunya adalah tradisi melahirkan yang mengharuskan ibu hamil untuk pergi ke hutan tanpa ada yang menemani.

Latar Belakang Pengasingan

Apa alasan suku Korowai mengharuskan ibu hamil untuk pergi ke hutan?

Menurut keyakinan mereka, ibu hamil sedang sakit karena terkena roh jahat.

Penyakit ini bisa menyebar ke orang lain di sekitarnya, termasuk suami dan anak-anaknya.

Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran penyakit, ibu hamil harus tinggal di rumah pohon yang jauh dari pemukiman.

Selain itu, pengasingan juga bertujuan untuk menguji keberanian dan ketangguhan ibu hamil.

Mereka percaya bahwa jika ibu hamil bisa hidup di hutan sendirian, maka ia akan melahirkan anak yang sehat dan kuat.

Baca Juga: Apa Manfaat yang Kita Dapatkan Hidup di Negara Majemuk Seperti Indonesia ?

Jika tidak, maka ia akan mati bersama bayinya. Pengasingan biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga ibu hamil siap melahirkan.

Proses Melahirkan

Saat saatnya melahirkan tiba, ibu hamil tidak mendapat bantuan dari siapa pun. Ia harus melahirkan sendirian di rumah pohonnya.

Ia hanya bisa mengandalkan alam sebagai sumber makanan dan obat-obatan.

Ia juga harus memotong tali pusarnya sendiri dengan bambu atau batu tajam.

Jika ia berhasil melahirkan dengan selamat, ia akan membawa bayinya kembali ke pemukiman dan diterima oleh keluarganya.

Jika ia gagal, ia akan meninggal di hutan tanpa diketahui oleh orang lain.

Dampak Pengasingan

Tradisi melahirkan suku Korowai memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan keselamatan ibu hamil dan bayinya.

Banyak ibu hamil yang meninggal karena komplikasi persalinan, infeksi, perdarahan, atau serangan binatang buas.

Bayi yang lahir juga berisiko mengalami kematian bayi, gizi buruk, atau penyakit menular.

Baca Juga: Tak Seperti Tradisi Di Jawa Pada Umumnya, Di Lamongan Justru Wanita Yang Lamar Pria

Selain itu, pengasingan juga menimbulkan dampak psikologis bagi ibu hamil, seperti kesepian, ketakutan, stres, atau depresi.

Upaya Perubahan

Beberapa pihak telah berupaya untuk mengubah tradisi melahirkan suku Korowai agar lebih manusiawi dan sehat.

Misalnya, pemerintah telah membangun puskesmas dan posyandu di beberapa desa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Korowai.

Selain itu, beberapa LSM dan gereja juga telah memberikan edukasi dan bantuan kepada masyarakat Korowai tentang pentingnya perawatan prenatal dan persalinan yang aman.

Namun demikian, upaya-upaya ini masih menghadapi tantangan dari faktor geografis, budaya, dan sosial.

Artikel Terkait