Dalam hal pernikahan, Lamongan punya tradisi unik. Di sini, wanita yang melamar pria, bukan sebaliknya.
Intisari-Online.com - Kabupaten Lamongan punya tradisi perihal pernikahan yang unik.
Berbeda dari beberapa tempat lain di Jawa, di Lamongan, justru wanita yang melamar pria, bukan sebaliknya.
Dalam istilah lokal, tradisi itu disebut ganjuran.
Konon katanya, tradisi ini sudah ada sejak zaman Raden Panji Puspokusumo, penguasa Lamongan pada 1640-166512.
Raden Panji sendiri disebut merupakan keturunan ke-14 Prabu Hayam Wuruk, raja Majapahit.
Panji Puspokusumo punya dua putra tampan, Raden Panji Laras dan Raden Panji Liris.
Mereka berdua ternyata punya hobi yang sama, menyabung ayam.
Pada suatu ketika, mereka mengikuti sabung ayam di daerah Wirosobo, sekarang dikenal sebagai Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
Ketampanan Panji Laras dan Panji Liris ternyata membius dua putri kembar raja Wirosobo, yakni Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi.
Mereka langsung jatuh cinta kepada dua pemuda asal Lamongan tersebut.
Karena desakan dua putri itu, sang ayah, Raja Wirosobo akhirnya melamar Panji Laras dan Panji Liris.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR