Langkah Politik Pertama Soeharto di Bidang Politik Luar Negeri: Membangun Kembali Kredibilitas Indonesia di Kancah Internasional

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Langkah politik pertama soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional orde baru dalam bidang politik luar negeri
Ilustrasi - Langkah politik pertama soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional orde baru dalam bidang politik luar negeri

Intisari-online.com - Pada awal Orde Baru, Indonesia berada dalam situasi politik luar negeri yang cukup rumit.

Mundurnya Indonesia dari PBB, perebutan wilayah Irian Barat dengan Belanda, dan konfrontasi dengan Malaysia, mencoreng citra Indonesia di mata internasional.

Menyadari hal ini, Presiden Soeharto mengambil langkah-langkah strategis untuk membangun kembali kredibilitas Indonesia di kancah internasional.

Berikut adalah beberapa langkah politik pertama Soeharto di bidang politik luar negeri:

1. Kembali Menjadi Anggota PBB

Salah satu langkah pertama Soeharto adalah mengembalikan Indonesia ke PBB.

Pada 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB setelah keluar di masa Orde Lama.

Keanggotaan kembali di PBB ini menjadi sinyalemen penting bahwa Indonesia ingin kembali menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain.

2. Penyelesaian Konfrontasi dengan Malaysia

Konfrontasi dengan Malaysia yang terjadi di masa Orde Lama telah menguras sumber daya dan energi Indonesia.

Soeharto kemudian mengambil langkah untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara damai.

Baca Juga: Sepertinya Hanya Sosok Ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet, Yang Dipanggil Pun Terima-terima Saja

Pada 11 Agustus 1966, Indonesia dan Malaysia menandatangani Deklarasi Bangkok yang menandai berakhirnya konfrontasi.

3. Memperkuat Hubungan dengan Negara-Negara Tetangga

Soeharto juga fokus pada memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga.

Indonesia menjalin kerjasama dengan negara-negara ASEAN dan memprakarsai pembentukan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk meningkatkan kerjasama ekonomi regional.

4. Membuka Hubungan dengan Negara-Negara Barat

Soeharto juga berusaha membuka kembali hubungan dengan negara-negara Barat yang sempat terputus di masa Orde Lama.

Indonesia menjalin kembali hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat lainnya.

5. Politik Bebas Aktif

Soeharto menerapkan politik luar negeri yang dikenal dengan "Politik Bebas Aktif".

Politik ini menekankan pada kemerdekaan dan keaktifan Indonesia dalam politik internasional, tidak memihak pada blok kekuatan besar mana pun, dan fokus pada kepentingan nasional.

Langkah-langkah politik luar negeri Soeharto ini berhasil membangun kembali kredibilitas Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga: Inilah Kabinet Yang Dibentuk Soeharto Setelah Menjabat Sebagai Presiden

Indonesia kembali menjadi negara yang dihormati dan dipercaya oleh negara-negara lain.

Hal ini membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai kemajuan ekonomi dan pembangunan di masa Orde Baru.

Kesimpulan

Langkah politik pertama Soeharto di bidang politik luar negeri menunjukkan komitmennya untuk membangun kembali hubungan baik dengan negara-negara lain dan membawa Indonesia kembali ke kancah internasional.

Politik luar negeri Soeharto ini berhasil membangun kembali kredibilitas Indonesia dan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi dan pembangunan di masa Orde Baru.

Artikel Terkait