Dia bersama anak-anaknya dan beberapa rekannya mencuri senjata dari gudang Belanda dan berencana untuk bergabung dengan pasukan payung Indonesia yang diterjunkan di beberapa daerah.
Sayangnya, rencana Teppy gagal. Dia tertangkap lagi oleh Belanda bersama dua orang lainnya di daerah Sentani.
Dia mengaku bahwa dia telah disesatkan oleh siaran radio Indonesia dan ingin mengikuti perintah Sukarno.
Teppy kemudian dibawa ke penjara Hollandia dan tidak diketahui nasibnya selanjutnya.
Apakah dia masih hidup atau sudah meninggal, tidak ada yang tahu pasti.
Teppy adalah salah satu contoh dari para mantan tentara Belanda yang berpindah haluan dan ikut memperjuangkan kemerdekaan Papua dari tangan Belanda.
Dia adalah seorang patriot yang berani mengorbankan segalanya demi tanah airnya.
Perjuangan Teppy dan para pejuang Papua lainnya tidak sia-sia.
Pada tahun 1962, Belanda akhirnya menyetujui pengalihan Papua kepada Indonesia secara bertahap melalui Perjanjian New York.
Pemerintahan sementara dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, ditangani oleh United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).
Pada tanggal 1 Mei 1963, Papua resmi kembali ke pangkuan Indonesia.
Baca Juga: Tak Takut Ancaman KKB Papua, Susi Pudjiastuti: Saya Siap Berperang Demi NKRI!
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR