Tapi bukan itu tujuan si Jepang, kali ini lebih gila, dia membawa empat motif yang berbeda satu dengan yang lain.
Karena merasa terlalu berat, maka Widianti hanya menyanggupi dua saja dari motifmotif tersebut. Lagi-lagi pencinta batik dari Jepang itu menyanggupi.
Di tengah usahanya menyanggupi pesanan dari Jepang, datanglah tamu dari Singapura.
Karena tertarik dengan gambar karya Widianti, sang tamu ikut-ikutan memesan apa yang dipesan oleh si orang Jepang.
Entah karena apa, setelah itu tiba-tiba banyak pencinta batik yang memesan Batik Oey.
Akhirnya, pada tahun itu juga, Widianti memberanikan diri untuk kembali membuka permintaan pembuatan batik.
Sempat ingin berhenti
Mengembalikan kejayaan batik Oey Soe Tjoen merupakan salah satu harapan Widianti suatu saat nanti.
Baginya, membesarkan batik sama halnya dengan membesarkan nama keluarga Oey.
Tapi tentu saja itu tidak mudah.
Persaingan industri batik, serta minimnya pembatik berkualitas, menjadi halangan tersendiri bagi Widianti.
Belum lagi, waktunya banyak dicurahkan untuk kelangsungan tokonya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR