Mereka harus menjalani ritual-ritual seperti mandi suci, puasa, meditasi, dan doa.
Selain itu, mereka juga harus mempersiapkan properti yang dibutuhkan, seperti daun pandan berduri, rotan, kain tenun khas Desa Tenganan (Pegringsingan), dan ikat kepala (Udeng).
Bagaimana Proses Pelaksanaan Tradisi Mekare-Kare?
Tradisi Mekare-Kare dimulai dengan acara mengelilingi desa sambil membawa sesaji sebagai bentuk memohon keselamatan dan kesuksesan kepada Dewa Indra dan para leluhur.
Setelah itu, peserta berkumpul di lapangan untuk melakukan ritual minum tuak (arak) yang dituang ke daun pisang sebagai gelasnya.
Peserta kemudian saling menuangkan tuak ke daun pisang peserta lain sampai dikumpulkan menjadi satu dan dibuang ke area lapangan.
Tujuan dari ritual ini adalah untuk menunjukkan rasa persaudaraan dan kesetaraan antara peserta.
Setelah ritual minum tuak selesai, barulah tradisi Mekare-Kare dimulai.
Seorang pemimpin adat akan memberikan aba-aba kepada dua peserta yang bersiap-siap untuk bertarung.
*Artikel ini dibuat deng bantuan Ai
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR