Setelah matang, lopis raksasa ini dipotong oleh Wali Kota Pekalongan dan dibagikan secara gratis kepada warga yang hadir.
Festival Lopis Raksasa ini memiliki filosofi merekatkan persatuan dan kesatuan, serta saling menghormati perbedaan yang ada
Festival ini juga menarik perhatian banyak orang, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang pernah hadir untuk memotong lopis raksasa pada tahun 2019.
Kirab Gunungan Megono dan Hasil Bumi
Tradisi Syawalan lainnya yang ada di Pekalongan adalah Kirab Gunungan Megono dan Hasil Bumi.
Gunungan megono adalah tumpukan sayuran berbentuk kerucut yang terdiri dari megono (sayur nangka muda), kacang panjang, terong, cabai, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain.
Hasil bumi adalah berbagai macam buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, mangga, dan lain-lain.
Kirab ini diadakan oleh warga Obyek Wisata Linggo Asri pada hari ke-10 Syawal atau 10 hari setelah Lebaran.
Kirab ini melibatkan 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan yang masing-masing membawa gunungan megono dan hasil bumi.
Kirab ini dimulai dari Masjid Agung Baiturrahman menuju Obyek Wisata Linggo Asri dengan diiringi musik rebana dan hadroh.
Setelah sampai di tujuan, gunungan megono dan hasil bumi ini akan diserahkan kepada Bupati Pekalongan sebagai simbol ucapan syukur atas nikmat Allah SWT.
Baca Juga: Apa Itu Syawalan? Makna dan Tradisi di Berbagai Wilayah di Indonesia
KOMENTAR