Lomban, Tradisi Unik Syawalan di Jepara yang Meriahkan Hari Raya Nelayan dengan Hias Perahu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Larung Lomban Jepara.
Ilustrasi - Larung Lomban Jepara.

Intisari-online.com - Jepara adalah kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal dengan mebel dan ukir kayunya.

Kabupaten ini juga memiliki banyak wisata pantai dan pulau-pulau cantik yang menjadi tujuan wisata.

Selain itu, Jepara juga memiliki tradisi unik yang dilakukan setiap tahun pada bulan Syawal, yaitu Lomban.

Lomban adalah nama untuk tradisi syawalan atau lebaran ketupat yang dilakukan oleh masyarakat Jepara, terutama para nelayan.

Tradisi ini dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut dan kesejahteraan hidup.

Tradisi ini juga merupakan wujud silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat Jepara.

Tradisi Lomban diawali dengan ziarah ke makam leluhur dan tokoh-tokoh penting di Jepara, seperti Cik Lanang dan Mbah Ronggo.

Ziarah ini dilakukan untuk menghormati dan memohon berkah dari para leluhur.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit yang biasanya berlangsung semalaman.

Puncak dari tradisi Lomban adalah larung kepala kerbau dan hias perahu.

Larung kepala kerbau adalah ritual melarungkan kepala kerbau dan hasil bumi ke laut sebagai sesaji kepada Tuhan.

Baca Juga: Tradisi Tifoltol, Cara Masyarakat Suku Abui di Kampung Takpala Kabupaten Alon Sebelum Membuka Lahan Baru

Kepala kerbau dipilih karena dianggap sebagai hewan yang kuat dan berharga. Hasil bumi meliputi beras, jagung, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain.

Hias perahu adalah ritual menghias perahu-perahu nelayan dengan berbagai macam hiasan seperti bendera, spanduk, balon, umbul-umbul, dan lain-lain.

Perahu-perahu nelayan ini kemudian berlayar mengelilingi Teluk Jepara sambil membunyikan terompet dan bedug.

Perahu-perahu nelayan ini juga saling melempar lepet dan ketupat sebagai simbol persaudaraan.

Tradisi Lomban telah menjadi salah satu warisan budaya Jepara yang patut dilestarikan dan dikembangkan.

Tradisi ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata budaya yang unik dan menarik bagi para wisatawan.

Tradisi ini juga menunjukkan semangat dan kekuatan masyarakat Jepara dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang ada.

Selain Jepara, tradisi lomban juga ada di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Demak, Pati, Rembang, dan Tuban.

Namun, tradisi lomban di daerah-daerah ini biasanya tidak sebesar dan seheboh di Jepara. Tradisi lomban juga memiliki variasi dan ciri khas tersendiri di setiap daerah.

Misalnya, di Demak, tradisi lomban disebut dengan Sedekah Laut. Tradisi ini dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau Lebaran Ketupat.

Para nelayan di Demak biasanya melarungkan kepala kerbau dan hasil bumi ke laut sebagai sesaji kepada Tuhan.

Baca Juga: Inilah Kebo-Keboan, Tradisi Unik Masyarakat Banyuwangi yang Berubah Menjadi Kerbau

Mereka juga menghias perahu-perahu mereka dengan berbagai macam hiasan seperti bendera, spanduk, balon, umbul-umbul, dan lain-lain.

Di Pati, tradisi lomban disebut dengan Larung Sesaji. Tradisi ini dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau Lebaran Ketupat.

Para nelayan di Pati biasanya melarungkan kepala kerbau dan hasil bumi ke laut sebagai sesaji kepada Tuhan.

Mereka juga menghias perahu-perahu mereka dengan berbagai macam hiasan seperti bendera, spanduk, balon, umbul-umbul, dan lain-lain.

Di Rembang, tradisi lomban disebut dengan Larung Sembonyo. Tradisi ini dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau Lebaran Ketupat.

Para nelayan di Rembang biasanya melarungkan kepala kerbau dan hasil bumi ke laut sebagai sesaji kepada Tuhan.

Mereka juga menghias perahu-perahu mereka dengan berbagai macam hiasan seperti bendera, spanduk, balon, umbul-umbul, dan lain-lain.

Di Tuban, tradisi lomban disebut dengan Larung Ageng. Tradisi ini dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau Lebaran Ketupat.

Para nelayan di Tuban biasanya melarungkan kepala kerbau dan hasil bumi ke laut sebagai sesaji kepada Tuhan.

Mereka juga menghias perahu-perahu mereka dengan berbagai macam hiasan seperti bendera, spanduk, balon, umbul-umbul, dan lain-lain.

Tradisi lomban merupakan salah satu bukti dari kekayaan budaya Indonesia yang patut kita banggakan dan lestarikan.

Tradisi ini juga menunjukkan toleransi dan kerukunan antara berbagai agama dan budaya yang hidup berdampingan di Indonesia.

Tradisi ini juga menunjukkan semangat dan kekuatan masyarakat Indonesia dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang ada.

Artikel Terkait