Pangeran Puger berhasil mempertahankan Keraton Plered selama beberapa bulan.
Meskipun pasukan Trunojoyo akhirnya berhasil menguasai hampir seluruh pantai utara Jawa.
Setelah Trunojoyo dan pasukannya kembali ke markasnya di Kediri, Pangeran Puger mengankat dirinya sebagai penguasa haru di Keraton Plered.
Dia menggunakan gelar Sunan Ngalaga.
Dia juga tidak mengakui kekuasaan kakak tirinya, Amangkurat II sebagai raja baru Mataram dan mengklaim dirinya sebagai raja sah.
Hal ini menimbulkan konflik antara kedua bersaudara tersebut.
Pada tahun 1680, pasukan VOC dan Mataram berhasil mengalahkan Trunojoyo.
Amangkurat II kemudian memindahkan ibu kota Mataram Islam ke Kartasura.
Dia juga meminta Sunan Ngalaga untuk mengakui kekuasannya tapi permintaan itu ditolak.
Perang saudara pun terjadi.
Setahun kemudian, Sunan Ngalaga akhirnya menyerah dan mau mengakui Amangkurat II sebagai penguasa baru Mataram Islam.
Hubungan Pangeran Puger dan Mataram kembali memburuk saat Amangkurat III berkuasa.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR