Terlebih ketika putra Pangeran Puger, Raden Suryakusuma, memberontak.
Pada Mei 1704, Amangkurat III mengirim pasukan menumpas keluarga Pangeran Puger.
Ternyata Amangkurat III salah mengirim utusan, karena yang memimpin pasukan itu adalah Jangrana II, bupati dari Surabaya.
Jangrana II diam-diam mendukung Pangeran Puger sehingga pengejarannya tidak lebih dari sebuah drama.
Pada 1704, dengan dukungan dari VOC, Pangeran Puger diangkat sebagai penguasa baru Mataram Islam bergerala Pakubuwono I.
Setahun kemudian, dengan dukungan dari pasukan Belanda, Semarang, Madura, Surabaya, dia menyerbu Keraton Kartasuradan.
Amangkurat III sendiri akhirnya mengungsi ke timur dan berhasil ditangkap di Surabaya dan diasingkan ke Sri Langka hingga meninggal dunia.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR