Tradisi Larung Sembonyo, cara masyarakat Trenggalek mengucapkan syukur atas rezeki dari laut.
Intisari-Online.com - Beragam cara dilakukan masyarakat Nusantara mengungkapkan rasa syukur atas rezeki dari Sang Pencipta.
Masyarakat di pesisir Pantai Prigi, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur, punya tradisi Larung Semonyo.
Tradisi Larung Sembonyo adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada laut sebagai sumber rezeki dan kehidupan.
Upacara ini juga merupakan pengingat akan sejarah pernikahan Tumenggung Yudha Negara, utusan Kerajaan Mataram, dengan putri seorang nelayan yang bernama Sembonyo.
Upacara Larung Sembonyo biasanya dilaksanakan setahun sekali pada bulan Selo menurut penanggalan Jawa.
Upacara ini diawali dengan arak-arakan tumpeng raksasa dari Kecamatan Watulimo menuju Pantai Prigi.
Tumpeng raksasa ini terbuat dari beras dan lauk pauk yang disusun di atas pelampung yang terbuat dari pelepah pisang dan kayu.
Selama arak-arakan, ribuan warga menyaksikan dan ikut meramaikan suasana.
Setibanya di pantai, tumpeng raksasa kemudian dibawa ke tengah laut dengan menggunakan perahu nelayan.
Di tengah laut, tumpeng raksasa ini dilepas dan dibiarkan mengapung.
Ratusan warga yang menaiki perahu lainnya kemudian berlomba-lomba untuk mendapatkan tumpeng tersebut.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR