Dalam salah satu fragmen serangan Mataram Islam ke Batavia, ada tentara VOC yang mengisi meriam dengan kotoran manusia.
Intisari-Online.com - Semua berawal ketika VOC yang terus didesak oleh pasukan Mataram Islam mulai kehabisan peluru.
Bangsa kulit putih itu pun punya taktik menjijikkan: mengganti proyektil dengan kotoran manusia.
Kotoran manusia yang sudah dimasukkan ke meriam itu kemudian ditembakkan ke arah pasukan Mataram Islam.
Balatentara Mataram yang tak tahan baunya langsung lari tunggang langgang, sembari teriak.
"Mambet tahi! Mambet tahi!" alias bau tahu, bau tahi.
Kisah diatas dapat kita jumpai dalam dongeng-dongeng tradisionil Jawa seperti "Babad Tanah Jawi" dan sebangsanya.
Bahkan dalam kitab "Serat Baron Sakender" disebutkan bahwa kota Batavia dapat dibagi menjadi dua,yaitu Kota Tahi dan Kota Inten.
Sudah barang tentu kita akan tertawa mendengar atau membaca dongeng sedemikian.
Lebih- lebih karena kita tahu bahwa nama "Betawi" itu berasal dari kata "Batavia".
Tetapi apakah "episode kotoran manusia" dalam dongeng itu juga hanya akal orang-orang Jawa dalam usahanya menutupi kegagalan mereka menyerbu Batavia?
Nampak-nampaknya tidak! Sebab ada saksi-mata yang mengalami peristiwa itu sendiri dan menuliskan laporannya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR