Pada tahun 1973, Indonesia dan Uni Soviet menandatangani perjanjian kerjasama di bidang perdagangan, perikanan, dan pelayaran.
Pada tahun 1989, Presiden Soeharto melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet dan bertemu dengan Presiden Mikhail Gorbachev.
Hubungan Indonesia dan Uni Soviet berubah menjadi hubungan Indonesia dan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Hubungan ini terus berkembang seiring dengan perubahan situasi politik dan ekonomi di kedua negara.
Indonesia dan Rusia menjalin kemitraan strategis pada tahun 2003, yang mencakup kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial-budaya, serta isu-isu regional dan internasional.
Hubungan Indonesia dan Rusia saat ini berada pada tingkat yang baik dan saling menguntungkan. Kedua negara terus meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, energi, pertahanan, pendidikan, pariwisata, antariksa, serta penanganan pandemi Covid-19.
Kedua negara juga memiliki kesamaan pandangan tentang pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, dan kerjasama di kawasan Asia-Pasifik.
Hubungan Indonesia dan Rusia merupakan salah satu warisan sejarah yang patut dijaga dan ditingkatkan.
Hubungan ini juga merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai negara tanpa harus memihak atau tunduk kepada salah satu blok.
Hubungan ini juga merupakan salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bagi kedua negara.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR