Ketika Ratusan Anggota Nazi Melarikan Diri ke Argentina, Begini Nasib Mereka Kemudian

Mentari DP

Editor

Banyak anggota Nazi yang melarikan diri.
Banyak anggota Nazi yang melarikan diri.

Intisari-Online.com - Nazi adalah sebuah ideologi dan praktik politik totaliter sayap kanan yang terkait dengan Adolf Hitler dan Partai Nazi di Jerman Nazi.

SelamaAdolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan di Eropa tahun 1930-an, Partai Nazi menjadi salah satu yang terkuat di dunia.

Namun ketika Partai Nazidikalahkan, Eropa bukan lagitempat perlindungan yang aman bagi para anggota Nazi.

Ditambah lagi, Adolf Hitler bunuh diri sesaat setelah Uni Soviet masuk semakin dalam ke pusat kota Berlin, yang menandai kekalahan negara yang dipimpinnya itu.

Tetapi semua itu tidak berarti bahwa seluruh jaringan yang mereka kumpulkan telah runtuh.

AnggotaNazi nyatanya masih tumbuh subur. Di mana sajakah mereka?

Dilansir dari thevintagenews.com pada Sabtu (29/10/2022), Spanyol berada di bawah pemerintahan yang bersahabat denganNazi.

Lalu masih banyak emas yang dijarah dan barang berharga lainnya yang masih dirahasiakan di Swiss.

Beberapa orang melarikan diri dan menggunakanidentitas baru.

Salah satunya mereka ke Argentina. Di bawah Presiden Argentina Juan Domingo Perón, anggota Nazi disambut dengan tangan terbuka.

Sebagai pengagum ideolegi Nazi, Peron banyak membantu dengan keyakinan Naziakan membantu Argentina mendominasi dunia.

Bahkan berharap menjadi lebih kuat daripada Amerika Serikat (AS) atau Uni Soviet.

Lalu mendadak Nazi tidak lagi menjadi kuat ketika peristiwa Holocaust. Perón kehilangan kekuasaan pada tahun 1955.

Selanjutnya, beberapa anggota Nazi diam-diam pindah ke negara-negara Amerika Selatan lainnya.

Yang lainnya tetap di Argentina — termasuk Adolf Eichmann, yang tiba di Buenos Aires pada 1950. Tapi tanpa Perón, negara ini sepbenarnya tidak lagi aman baginya.

Setelah perang, Eichmann pertama kali mencari perlindungan di Austria. Dia diduga dibantu oleh Vatikan untuk memalsukan dokumen identitas untuk melarikan diri.

Di bawah nama palsu Ricardo Klement, mantan anggota Nazi itu tidak diketahui orang di Buenos Aires.

Dia bahkan bisa mengirim kode untuk istrinya agar datang bersama-sama anak mereka, lalutinggal di pinggiran kota kelas menengah.

Namun, dunia tidak pernah lupa bahwa dia adalah salah satu aktor utama Holocaust.

Eichmann akhirnya dilacak dan ditangkap oleh agen Mossad dan dibawa ke pengadilan di Israel.

Hidupnya berakhir pada 31 Mei 1962. Ini adalah satu-satunya hukuman mati yang diputuskan oleh pengadilan Israel dalam sejarahnya.

Jika Adolf Eichmann adalah Nazi yang "paling dicari", Josef Mengele mungkin berada di urutan kedua dalam daftar.

Dia dikenang karena eksperimen berdarah dingin dan penyiksaannya terhadap anak-anak, wanita hamil, dan orang cacat yang ditahan di Auschwitz. Orang memberinya gelar Malaikat Maut.

Dia juga berhasil sampai ke Argentina dan cukup berani menggunakan nama aslinya.

Untuk sementara, hidupnya damai di ibu kota Argentina. Namun begitu berita bahwa Eichmann ditangkap, Mengele mencari perlindungan di Brasil.

Dia meninggal karena stroke pada tahun 1970.

Pihak berwenang membutuhkan waktu enam tahun untuk mengotentikasi identitasnya karena Mengele menggunakan identitas palsu begitu dia datang ke Brasil.

Tokoh lain seperti Erich Priebke Italia dan Kroasia Dinko akić mengakui beberapa kejahatan mereka dalam wawancara televisi bertahun-tahun kemudian.

Priebke terkenal karena pembantaian tahun 1944 terhadap lebih dari 300 warga sipil Italia, dekat dengan Roma.

Selanjutnya anggota Nazi yang berhasil ditangkap adalahFranz Stangl dan Josef Schwammberger.

Franz Stangl dihukum karena pembunuhan 900.000 orang di kamp konsentrasi. Dia dilacak di Brasil.

Sementara Schwammberger, seorang petugas eksekusi massal, ditangkap oleh pejabat Argentina setelah Jerman Barat meminta ekstradisinya pada 1970-an.

Namun, keadilan tidak berlaku untuk semua orang.

Masih banyak lagi mantan anggota Nazi yang melanjutkan kehidupan merekadengan tenang dan hati-hati di tanah Amerika Selatan.

Baca Juga: Kisah Chiune Sugihara, Warga Jepang yang Sendirian Selamatkan Lebih dari 6.000 Orang Yahudi dari Kamp Konsentrasi, Ini Pengakuannya Setelah Keluar dari Penjara dan Kehilangan Segala Hal

Artikel Terkait