Tewaskan 9.000 Orang, 5.000 di Antaranya Anak-anak, Tenggelamnya 'Simbol Superioritas Nazi Jerman' Ini Masih Menjadi Bencana Maritim Terbesar dalam Sejarah, Siapa Pelakunya?

Mentari DP

Penulis

Tenggelamnya Wilhelm Gustloff.
Tenggelamnya Wilhelm Gustloff.

Intisari-Online.com - Hingga hari ini, tenggelamnya Wilhelm Gustloff tetap menjadi bencana maritim terbesar dalam sejarah.

Pada saat tenggelamnya Wilhelm Gustloff, lebih dari 9.000 orang – kebanyakan wanita dan anak-anak – tewas di Laut Baltik.

Kapal itu tenggelam ketika sebuah kapal selam Uni Soviet menembakkan tiga torpedo ke sisi Gustloff pada 30 Januari 1945.

Padahal,Wilhelm Gustloff disebut-sebutsebagai salah satu kapal pesiar paling mewah saat itu.

Dilansir darithevintagenews.com pada Sabtu (14/5/2022), Wilhelm Gustloff memiliki panjang 684 kaki dan beratnya 26.000 GRT (Gross Registered Tons).

Kapal ini membawa 417 awak dan 1.460 penumpang, membuat total pelengkap 1.877.

Dia memiliki delapan dek, kecepatan tertinggi lima belas knot (18mph) berkat dua baling-baling dan mesin yang mampu menghasilkan 9.500 hp.

Dia memiliki dua puluh dua sekoci dan dua belas sekat melintang yang menciptakan tiga belas kompartemen kedap air

Dengan semua karakteristik ini, Adolft Hitler berharap Wilhelm Gustloff akan menjadi kapal yang membawa Jerman ke seluruh Eropa.

Tidak heranWilhelm Gustloff menjadi simbol superioritas dan kecerdikan Jerman.

Sayangnya mimpi musnah.

Kapal tersebut berangkat dari Gotenhafen lebih awal pada tanggal 30 Januari 1945, didampingi oleh kapal penumpang Hansa dandan dua kapal torpedo.

Kapal ini diisi oleh warga sipil dan personel militer.

Lalu Hansa dan satu kapal torpedo mengalami masalah mekanis dan tidak dapat melanjutkan.

Pada akhirnya hanya meninggalkan Wilhelm Gustloff dengan satu pengawal kapal torpedo, Löwe.

Kapal itu memiliki empat kapten (kapten Gustloff, dua kapten kapal niaga dan kapten pelengkap U-Boat yang ditempatkan di kapal).

Awalnya,Wilhelm Gustloff melaju di perairan dangkal dekat pantai dan tanpa lampu.

Ketika ingin menujuperairan dalam, mereka harusmelewatibeberapa ranjau.

Sehingga kaptenmengaktifkan lampu navigasi merah dan hijau kapalnya untuk menghindari tabrakan dalam gelap.

Hal ini membuat Wilhelm Gustloff mudah dikenali di malam hari.

Tidak heran kapal itu dan kapal torpedopengawalnya segera terlihat oleh kapal selam Uni Soviet S-13, di bawah komando Kapten Alexander Marinesko.

Marinesko mengikuti kapal selama dua jam sebelum meluncurkan tiga torpedo di sisi Wilhelm Gustloff sekitar 30 km lepas pantai antara Großendorf dan Leba segera setelah pukul 21:00 (CET).

Torpedo pertamamenghantam di dekat haluan kapal, torpedo keduamenghantam tepat di tengah kapal, dan torpedo ketigamenghantam ruang mesin di area di bawah corong kapal, memutus aliran listrik ke kapal.

Serangan torpedo itu membuat air dingin memasuki kapal.

Sekoci tidak bisa digunakan dan mereka pun melompat ke Laut Baltik yang dingin.

Mayoritas dari mereka yang tewaskarena air dingin.

Kurang dari 40 menit setelah diserang, Wilhelm Gustloff miring dan tenggelam lebih dulu, di air setinggi 44 m.

Totalkorban tenggelam menjadi 9.343 orang, termasuk sekitar 5.000 anak-anak.

Sementara keempat kapten di Wilhelm Gustloff selamat dari tenggelamnya kapal itu, tetapi penyelidikan angkatan laut resmi dimulai hanya terhadap Wilhelm Zahn.

Namun, tingkat tanggung jawabnya tidak pernah terselesaikan, karena keruntuhan Nazi Jerman pada tahun 1945.

Baca Juga: Bikin Pasukan Jerman Kocar-kacir, Inilah Kisah Sniper Perempuan Uni Soviet yang Paling Mematikan dalam Sejarah, Berhasil ‘Bungkam’ Ratusan Sniper Jerman Dalam Duel Sengit

Artikel Terkait