Penyebab Runtuhnya Uni Soviet Adalah Berbagai Hal Ini, Salah Satunya Ketidakpuasan Terhadap Penerapan Sistem Komunisme

Khaerunisa

Editor

Presiden terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
Presiden terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.

Intisari-Online.com - Penyebab runtuhnya Uni Soviet adalah berbagai hal berikut ini.

Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991.

Runtuhnya Uni Soviet ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.

Uni Soviet hingga awal tahun 1991, merupakan negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia.

Pada 1947-1991, Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.

Sebelumnya, Uni Soviet merupakan salah satu negara adikuasa pemenang Perang Dunia II.

Namun, masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama.

Mulai sekitar tahun 1980, Uni Soviet mengalami kemerosotan ekonomi, yang kemudian berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan negara ini.

Untuk memperbaiki krisis Uni Soviet, presiden Mikhail Gorbachev menerapkan Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) pada tahun 1985.

Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, secara umum, kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis.

Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.

Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Uni Soviet, Inilah Mengapa Uni Soviet Bubar

Rupanya, kebijakan Perestroika pada perkembangannya justru dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet.

Kebijakan tersebut menyebabkan pertentangan antara kelompok moderat, konservatif dan radikal tentang sistem komunisme di Uni Soviet.

Selain itu, kebijkan Perestroika juga memunculkan keinginan negara-negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet.

Hingga pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara bagian Uni Soviet.

Mereka menganggap bahwa sistem komunisme telah hancur karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Akhirnya negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada pertengahan tahun 1991.

Secara khusus, berikut faktor-faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet:

  • Munculnya ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elite terhadap penerapan sistem komunisme.
  • Sistem ekonomi sentralistik yang diterapkan mennyebabkan susahnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah.
  • Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan.
  • Munculnya gerakan separatisme di negara-negara bawahan Uni Soviet.
  • Presiden Michael Gorbachev dan Boris Yeltsin gagal melakukan perbaikan sistem pemerintahan komunis di Uni Soviet.
Secara resmi, Uni Soviet dibubarkan pada 25 Desember 1991 yaitu ketika mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.

“Kita sekarang hidup di dunia baru. Perang Dingin dan perlombaan senjata telah diakhiri, serta militerisasi gila negara, yang telah melumpuhkan ekonomi, sikap dan moral publik kita,” ujarnya waktu itu.

Sementara itu, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif dalam berbagai aspek.

Baca Juga: Lord Rangga Sunda Empire Meninggal Dunia Diduga Kelelahan, Waspada! Ternyata Kelelahan Terus-menerus Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

Dalam buku Dari Uni Soviet hingga Rusia (2014) karya Andi Rafael Saputra, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif bagi aspek sosial, ekonomi dan politik dunia. Berikut dampak runtuhnya Uni Soviet:

  • Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur
  • Muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur
  • Menandai kehancuran sistem komunisme di dunia
  • Menimbulkan krisis ekonomi di kawasan Eropa Timur
Itulah penyebab runtuhnya Uni Soviet, negara adikuasa yang pernah menjadi negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia.

Baca Juga: Ucapan Hari Ibu Singkat Penuh Cinta, Bisa Diberikan Saat Hari Ibu

(*)

Artikel Terkait