Intisari-Online.com - Selama ini, dunia mengkambing hitamkan China sebagai si tukang jiplak dalam menciptakan pesawat-pesawat tempurnya.
Padahal, Amerika Serikat (AS) sendiri pun tak jauh beda. Hanya caranya saja yang terkesan bahwa tindakan AS itu legal.
Jet tempur siluman F-35, baik pesawat dan desainnya merupakan turunan langsung dari proyek bekas Uni Soviet yang tidak dapat diselesaikan ketika negara adidaya Komunis tersebut runtuh, yakni jet tempur Yakovlev Yak-141.
Melansir The EurAsian Times, Sabtu (21/8/2022), varian angkatan laut F-35B Short/Vertical Take-Off and Landing (SVTOL) bisa disebut turunan langsung dari Yak-141.
Perusahaan Rusia telah beralih ke Lockheed Martin pada tahun 1991 setelah pembubaran Uni Soviet untuk mendanai sekitar $350 juta ketika Rusia yang melemah mencoba untuk menormalkan hubungan dengan Washington.
Hal ini tercermin dalam nozzle vectoring tunggal yang terletak di belakang pusat gravitasi dan jet dorong yang diposisikan secara vertikal tepat di belakang mesin Yak-141 yang digunakan bersama oleh F-35B.
Desain dimulai pada tahun 1975 setelah Angkatan Laut Soviet mengontrak Yakovlev untuk mengembangkan pesawat VTOL yang mampu melakukan pertahanan udara armada.
Dipimpin oleh desainer aeronautika terkenal Alexander Yakovlev dan Yak 141-nya yang mengesankan, mereka hampir berhasil.
Mesin yang luar biasa ini memiliki empat prototipe dan memecahkan beberapa rekor dunia.
Uni Soviet pertama kali menciptakan Yakovlev Yak-36 ′Freehand' dengan empat prototipe.
Yak 38 'Forger' akhirnya memasuki produksi dan melayani Angkatan Laut Soviet dengan lebih dari 200 contoh.
Namun demikian, model ini terbatas dalam kapasitas muatan dan kinerja secara keseluruhan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR