Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, Yoshiko Kawashima ditangkap oleh pasukan Komunis Tiongkok di Beijing pada tahun 1946.
Dia diadili sebagai pengkhianat dan dihukum mati oleh tembak.
Dia dieksekusi pada tanggal 25 Maret 1948 di usia 40 tahun.
Yoshiko Kawashima adalah salah satu tokoh yang paling misterius dan menarik dalam sejarah Asia modern.
Dia adalah putri dari dinasti yang runtuh, mata-mata dari negara penjajah, dan korban dari perang antara dua bangsa.
Dia juga adalah seorang wanita yang berani, mandiri, dan berbakat, yang mencoba mencari jati dirinya di tengah-tengah konflik dan kekacauan.
*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR