Zhu Yunwen adalah putra sulung dari Zhu Biao, putra mahkota yang meninggal lebih dulu dari ayahnya.
Menurut tradisi Konfusianisme, putra sulung diharapkan naik takhta.
Namun, Zhu Yunwen merasa terancam oleh pamannya-pamannya yang memiliki kekuatan militer yang besar. Ia pun mulai merampas tanah, kekuasaan, dan pasukan mereka.
Zhu Di tidak tinggal diam. Ia berpura-pura sakit jiwa sambil merencanakan pemberontakan terhadap keponakannya.
Pada tahun 1399, Zhu Di membunuh dua perwira Kaisar Jianwen, pukulan pertama dalam pemberontakannya.
Musim gugur tahun itu, Kaisar Jianwen mengirim 500.000 pasukan melawan tentara Beijing.
Zhu Di dan pasukannya sedang berpatroli di tempat lain. Ia pun terpaksa mundur ke utara untuk mengumpulkan pasukan baru.
Setelah tiga tahun perang saudara yang sengit, Zhu Di akhirnya berhasil mengepung Nanjing, ibu kota Dinasti Ming saat itu.
Ia menyerbu istana dan membakarnya hingga rata dengan tanah.
Kaisar Jianwen diduga tewas dalam kebakaran itu, meskipun ada rumor bahwa ia selamat dan hidup sebagai biksu.
Zhu Di naik takhta sebagai Kaisar Yongle pada tahun 1402. Ia menghapus semua jejak dari pemerintahan Jianwen dan mengklaim bahwa ia adalah pewaris sah dari ayahnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR