Intisari-online.com - Selir atau gundik adalah istilah yang digunakan untuk wanita yang hidup bersama kaisar China sebagai pasangan seksual tanpa status resmi sebagai istri.
Selir-selir ini berharap bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kaisar, serta melahirkan anak laki-laki yang bisa menjadi pewaris tahta.
Namun, kehidupan selir-selir ini tidak selalu indah dan mewah seperti yang dibayangkan.
Banyak dari mereka yang harus menghadapi persaingan sengit, intrik politik, kekerasan, dan bahkan kematian tragis di tangan kaisar atau selir-selir lain.
Selain itu, nasib mereka juga sangat bergantung pada keberuntungan dan keadaan.
Ketika kaisar meninggal atau digulingkan, selir-selirnya bisa mengalami berbagai kemungkinan, mulai dari bunuh diri, dibunuh, dikurung, diusir, atau menikah lagi dengan orang lain.
Berikut adalah beberapa fakta menyedihkan tentang nasib selir-selir kaisar China setelah revolusi:
Pada tahun 1911, revolusi Xinhai berhasil menggulingkan dinasti Qing yang telah berkuasa selama lebih dari 250 tahun.
Kaisar terakhir Qing, Puyi , yang baru berusia enam tahun saat itu, terpaksa turun tahta dan tinggal di istana terlarang sebagai raja boneka.
Selir-selirnya yang berjumlah sekitar 3000 orang juga ikut tinggal bersamanya.
Namun, mereka tidak lagi mendapatkan perlakuan istimewa seperti sebelumnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR