Intisari-online.com - Selir adalah wanita yang hidup di istana kaisar China Kuno dan melayani kebutuhan seksual kaisar.
Selir biasanya dipilih dari kalangan wanita cantik dan muda yang berasal dari keluarga bangsawan atau rakyat biasa.
Selir harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang kaisar, serta melahirkan anak laki-laki yang bisa menjadi penerus tahta.
Namun, tidak semua selir puas dengan nasib mereka sebagai wanita kedua atau ketiga.
Beberapa selir berambisi untuk menjadi permaisuri atau bahkan menguasai istana.
Untuk mencapai tujuan mereka, selir tidak segan-segan menggunakan cara-cara licik dan kejam, termasuk melakukan ritual darah dan sihir yang menyeramkan.
Ritual darah adalah ritual yang melibatkan pelepasan darah secara sengaja. Darah dianggap sebagai bahan yang sangat kuat dan kotor.
Darah sering digunakan sebagai korban atau bahan untuk mantra, doa, atau sihir.
Ritual darah bisa dilakukan dengan cara memotong diri sendiri atau orang lain, kemudian meminum atau menyebarkan darah tersebut.
Ritual sihir adalah ritual yang menggunakan blok-blok khusus untuk menciptakan efek tertentu.
Sihir bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyembuhkan, melindungi, menarik, menghancurkan, mengubah, atau mengikat.
Sihir bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti tongkat, batu, lilin, boneka, ramuan, atau simbol-simbol magis.
Beberapa contoh ritual darah dan sihir yang dilakukan oleh selir adalah:
Selir Yang Guifei, selir kesayangan Kaisar Tang Xuanzong, dikabarkan melakukan ritual darah dengan menggunakan jantung manusia untuk menjaga kecantikan dan kesetiaan kaisar.
Ia juga menggunakan sihir untuk mengendalikan pikiran kaisar dan membuatnya lupa akan urusan negara.
Selir Wei Zhifu, selir favorit Kaisar Han Wudi, dikatakan melakukan ritual darah dengan menggunakan darah bayi untuk meningkatkan kesuburan dan melahirkan banyak anak laki-laki.
Ia juga menggunakan sihir untuk mengusir selir-selir lain yang bersaing dengannya.
Selir Wang Zhi, selir berpengaruh Kaisar Ming Zhengde, diduga melakukan ritual darah dengan menggunakan darah menstruasi untuk meracuni permaisuri dan membuatnya mandul.
Ia juga menggunakan sihir untuk menimbulkan bencana alam dan menyalahkan permaisuri atas hal itu.
Ritual darah dan sihir yang dilakukan oleh selir ini tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi diri mereka sendiri, kaisar, istana, dan rakyat.
Banyak selir yang akhirnya dibunuh oleh kaisar karena ketahuan melakukan hal-hal terlarang.
Kemudian kaisar yang menjadi lemah dan tidak peduli dengan pemerintahan karena terpesona oleh selir.
Baca Juga: Kisah Nyai Roro Kidul, Selir Legendaris Raja-raja Mataram, Benarkah Berasal dari Kerajaan Pajajaran?
Banyak istana yang menjadi tempat intrik dan pembunuhan karena persaingan antara selir.
Menyebakan rakyat yang menderita karena kelaparan, penyakit, perang, atau pemberontakan karena ketidakadilan dan ketidakstabilan dinasti.
Selir memang memiliki peran yang kontroversial dalam sejarah China. Mereka bisa menjadi wanita yang dicintai, dibenci, dikagumi, atau ditakuti.
Mereka bisa menjadi penyebab kemajuan atau kemunduran sebuah dinasti.
Namun juga menjadi sumber inspirasi atau kritik bagi para seniman dan penulis.
Mereka bisa menjadi rahasia gelap di balik kecantikan selir: ritual darah dan sihir yang menggemparkan dinasti.