Lima pusat kekuatan adalah hati, lisan, perut, kemaluan, dan kaki.
Sunan Kalijaga mengajarkan agar seorang muslim selalu mengingat Allah dengan hatinya, mengucapkan kalimat baik dengan lisannya, menjaga perutnya dari makanan haram, menjaga kemaluannya dari perbuatan zina, dan menjaga kakinya dari tempat-tempat maksiat. Dengan demikian, seorang muslim akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sunan Kalijaga juga mengajarkan tentang konsep tawakal atau berserah diri kepada Allah.
Ia mengatakan bahwa seorang muslim harus berusaha sebaik-baiknya dalam segala hal, tetapi tidak boleh terlalu berharap atau khawatir dengan hasilnya.
Sebab, hasil akhir adalah urusan Allah yang Maha Kuasa.
Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai wali yang toleran dan inklusif.
Ia tidak memaksakan ajaran Islam kepada orang-orang yang berbeda agama atau keyakinan.
Ia menghormati kepercayaan mereka dan berdialog dengan mereka secara santun.
Ia juga tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial atau latar belakang.
Sunan Kalijaga adalah contoh wali yang berhasil menyebarkan Islam dengan cara yang bijaksana dan menarik.
Ia mengubah hidupnya dari seorang perampok menjadi seorang penyebar Islam.
Ia menggunakan seni dan budaya sebagai media dakwah yang efektif. Ia juga menunjukkan akhlak dan perilaku yang mulia sebagai teladan bagi umat Islam.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR