Ia juga berdakwah di daerah-daerah lain seperti Demak, Kudus, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Purwodadi hingga Mataram.
Sunan Kalijaga juga ikut serta dalam pembangunan Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Cirebon.
Ia menciptakan tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid Demak.
Ia juga mengajarkan cara membangun masjid dengan menggunakan kayu jati tanpa paku.
Sunan Kalijaga wafat pada tanggal 10 Muharram 1513 tahun Saka Jawa atau sekitar 17 Oktober 1592 Masehi.
Ia dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak. Makamnya hingga sekarang masih ramai oleh peziarah yang berasal dari penjuru Jawa.
Sunan Kalijaga tidak hanya berdakwah melalui seni dan budaya, tetapi juga melalui perilaku dan akhlak yang baik.
Ia sangat berbakti kepada orangtua, hormat kepada guru, dan ramah kepada sesama.
Ia juga mengajarkan ajaran-ajaran Islam yang sederhana dan mudah dipraktikkan oleh masyarakat Jawa.
Salah satu ajaran Sunan Kalijaga yang terkenal adalah Sedulur Papat Kalima Pancer.
Ajaran ini menjelaskan tentang empat saudara dan lima pusat kekuatan yang harus dijaga oleh seorang muslim.
Empat saudara adalah Allah, Rasulullah, orang tua, dan guru.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR