Dari Perampok Menjadi Wali Allah, Inilah Kisah Hidup Sunan Kalijaga yang Penuh Keajaiban

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kisah Inspiratif Sunan Kalijaga.
Ilustrasi - Kisah Inspiratif Sunan Kalijaga.

Intisari-online.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh Wali Songo yang berperan menyebarkan Islam di Tanah Jawa.

Ia dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa.

Namun, tahukah Anda bahwa sebelum menjadi pendakwah, Sunan Kalijaga adalah seorang perampok yang suka berbuat onar.

Sunan Kalijaga lahir dengan nama Raden Said pada sekitar tahun 1450 Masehi.

Ia adalah putra Ahmad Abdurrahman Ar-Rumi Shahib Maja', seorang bangsawan dan penguasa Tuban.

Di masa mudanya, Raden Said dikenal sebagai remaja nakal yang suka berjudi, minum minuman keras, mencuri, dan bahkan membunuh orang.

Hal ini membuat ayahnya malu dan mengusirnya dari rumah.

Raden Said kemudian menjadi bromocorah alias penjahat. Ia sering merampok dan merampas harta orang-orang.

Karena itu, ia diberi julukan Lokajaya, yang artinya penguasa wilayah.

Suatu hari, ia bertemu dengan Sunan Bonang, salah satu ulama Walisongo yang sedang berdakwah di Tuban.

Raden Said berniat merampok Sunan Bonang, tetapi ia terpesona oleh wibawa dan kebijaksanaan Sunan Bonang.

Baca Juga: Mengenal Sedulur Papat Kalima Pancer: Konsep Spiritual Jawa yang Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga

Sunan Bonang kemudian mengajak Raden Said untuk bertobat dan memeluk Islam. Raden Said pun menuruti ajakan Sunan Bonang dan menjadi muridnya.

Ia belajar banyak tentang Islam dari Sunan Bonang dan juga dari Wali Songo lainnya, seperti Sunan Ampel dan Sunan Giri.

Lalu,menekuni kesusasteraan Jawa dan belajar mendalang.

Setelah lama belajar, Raden Said mulai berdakwah di Cirebon, di Desa Kalijaga. Karena itu, ia kemudian dikenal dengan nama Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga berdakwah dengan pendekatan seni dan budaya. Ia menggunakan media wayang untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat Jawa.

Ia juga menciptakan beberapa lagu-lagu religius yang masih populer hingga kini, seperti Tombo Ati dan Ilir-Ilir.

Sunan Kalijaga tidak hanya berdakwah di Cirebon, tetapi juga di daerah-daerah lain seperti Indramayu, Pamanukan, Demak, Banten, hingga Mataram.

Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak.

Lalu,dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berwibawa di tengah masyarakat.

Kemudian,juga mengajarkan toleransi dan cinta kasih kepada sesama manusia.

Sunan Kalijaga wafat pada tanggal 10 Muharram 1513 tahun Saka atau sekitar 17 Oktober 1592 Masehi.

Baca Juga: Inilah Pesan Damai dari Dakwah Wali Songo di Tanah Jawa

Ia dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak. Makamnya hingga sekarang masih ramai diziarahi oleh orang-orang dari seluruh Indonesia.

Kisah hidup Sunan Kalijaga adalah kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa siapa pun bisa berubah menjadi lebih baik dengan bimbingan Allah SWT.

Sunan Kalijaga adalah contoh nyata dari perampok menjadi wali Allah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah beliau dan meneladani akhlaknya yang mulia.

Artikel Terkait