Mengenal Sedulur Papat Kalima Pancer: Konsep Spiritual Jawa yang Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga

Ade S

Editor

Ilustrasi semedi. Inilah makna Sedulur Papat Kalima Pancer
Ilustrasi semedi. Inilah makna Sedulur Papat Kalima Pancer

Intisari-Online.com -Sedulur papat kalima pancer adalah istilah dalam ajaran Jawa yang berarti empat saudara dan satu pusat yang menyertai manusia sejak lahir hingga mati.

Konsep ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad 15-16.

Apa makna dan manfaat dari mengenal sedulur papat kalima pancer? Simak ulasan berikut ini.

Apa itu Sedulur Papat Kalima Pancer?

Sedulur papat kalima pancer berasal dari kata sedulur yang berarti saudara, papat yang berarti empat, kalima yang berarti lima, dan pancer yang berarti pusat.

Jadi, sedulur papat kalima pancer berarti empat saudara dan satu pusat yang menyertai manusia sejak lahir hingga mati.

Keempat saudara itu adalah:

- Watman: rasa cemas atau khawatir dari ibu saat melahirkan.

- Wahman: air ketuban yang menjaga janin dalam kandungan.

- Rahman: darah persalinan yang melambangkan kehidupan, nyawa dan semangat.

Baca Juga: Sunan Kalijaga: Mantan Perampok yang Bertobat dan Menyebarkan Islam Melalui Seni Rakyat

- Ariman: ari-ari atau plasenta yang menyalurkan makanan bagi janin dalam kandungan.

Sedangkan pusat atau pancer adalah diri sendiri atau ruh yang ada dalam manusia.

Masyarakat Jawa percaya bahwa manusia harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh dan bijaksana.

Siapa Sunan Kalijaga?

Sunan Kalijaga adalah salah satu wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad 15-16.

Ia dikenal sebagai wali yang menggunakan pendekatan budaya dan seni untuk menarik hati masyarakat Jawa.

Ia juga dikenal sebagai pencipta beberapa karya sastra Jawa, seperti Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, Kidung Wulangreh, dan Kidung Wulang Putri.

Sunan Kalijaga adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep sedulur papat kalima pancer dalam karyanya Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42.

Ia mengajarkan bahwa manusia harus mengenal dan menghormati keempat saudaranya yang tak kasat mata, serta menjaga keselarasan dengan dirinya sendiri sebagai pusat kehidupannya.

Apa Manfaat dari Mengenal Sedulur Papat Kalima Pancer?

Mengenal sedulur papat kalima pancer memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik secara jasmani maupun rohani. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

Baca Juga: Strategi Dakwah Sunan Muria, Tidak Jauh dari Cara Ayahnya Sunan Kalijaga

- Meningkatkan rasa syukur dan hormat kepada orang tua, khususnya ibu, yang telah melahirkan dan membesarkan kita dengan segala pengorbanannya.

- Meningkatkan rasa aman dan terlindungi dari segala bahaya dan gangguan, karena kita percaya bahwa kita tidak sendirian, tetapi selalu didampingi oleh keempat saudara kita.

- Meningkatkan rasa semangat dan optimis dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup, karena kita percaya bahwa kita memiliki darah persalinan yang melambangkan kehidupan, nyawa dan semangat.

- Meningkatkan rasa mandiri dan bertanggung jawab dalam mencari nafkah dan memelihara kehidupan, karena kita percaya bahwa kita memiliki ari-ari atau plasenta yang menyalurkan makanan bagi kita saat di dalam kandungan.

- Meningkatkan rasa sadar dan bijaksana dalam mengendalikan diri dan ruh yang ada dalam kita, karena kita percaya bahwa kita adalah pusat dari kehidupan kita sendiri.

Dengan demikian, mengenal sedulur papat kalima pancer dapat membantu kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Konsep ini juga dapat menjadi jembatan antara budaya Jawa dan Islam, yang keduanya mengajarkan nilai-nilai universal tentang kemanusiaan dan ketuhanan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga: Fakta Sunan Kalijaga, Gunakan Wayang Sebagai Media Dakwah

Artikel Terkait