Hanya istrinya, Siti Rahma, yang senantiasa mendampingi Nabi Ayub dalam suka dan duka.
Keduanya pun akhirnya meninggalkan tempat tinggal mereka.
Namun, hari demi hari, penyakit Nabi Ayub bertambah parah.
Siti Rahmah tidak tahan menyaksikan suaminya sangat menderita.
la berkata, “Wahai suamiku, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kesembuhanmu? Aku tidak tega melihatmu dalam keadaan yang seperti ini.”
Nabi Ayub menolak sambil berkata,”Wahai istriku, aku malu kepada Allah untuk meminta kesembuhan, sedangkan Allah telah melimpahkan kesehatan
yang lebih lama dari sakitku ini.” Nabi Ayub pun kemudian tetap beribadah kepada Allah meskipun dalam keadaan yang sangat payah.
Iblis semakin geram dengan kesabaran Nabi Ayub.
Dengan tipu muslihatnya, iblis menggoda Siti Rahma agar meninggalkan Nabi Ayub yang seolah sudah tidak ada harapan lagi.
Iblis hampir berhasil membuat Siti Rahma berpikir untuk meninggalkan Nabi Ayub saat keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan suaminya.
Ketika memanggil istrinya beberapa kali, Nabi Ayub tidak mendengar jawaban dari istrinya tersebut.
Nabi Ayub pun berpikir bahwa istrinya telah meninggalkannya.
Penulis | : | Rina Wahyuhidayati |
Editor | : | Rina Wahyuhidayati |
KOMENTAR