Tipe purus dan lubang: teknik ini dapat ditemukan pada batu antefik dan kemuncak pagar langgan candi.
Teknik ini menggunakan bentuk purus atau penonjol kecil pada satu sisi batu dan lubang atau cekungan kecil pada sisi lainnya untuk menyambungkan dengan batu lainnya.
Teknik-teknik sambung batu tersebut menunjukkan bahwa pembangun Candi Borobudur memiliki kemampuan matematika, geometri, dan arsitektur yang canggih.
Selain itu, teknik-teknik tersebut juga memperhatikan faktor estetika, harmoni, simetri, dan proporsi bangunan candi.
Candi Borobudur tidak hanya merupakan karya seni budaya yang luar biasa, tetapi juga merupakan bukti kecerdasan nenek moyang Nusantara dalam mengolah bahan alam menjadi bangunan megah yang bertahan selama ribuan tahun.
Selain teknik sambung batu yang canggih, Candi Borobudur juga memiliki banyak keunikan dan keajaiban yang membuatnya menjadi salah satu warisan dunia yang patut dibanggakan.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Candi Borobudur:
Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang merupakan penganut agama Buddha Mahayana.
Menurut prasasti Karangtengah, Candi Borobudur dibangun pada tahun 824 M oleh Raja Samaratungga dan diselesaikan pada tahun 874 M oleh Ratu Pramodhawardhani, putrinya.
1. Candi Borobudur memiliki ukuran tapak candi yang sangat luas, yaitu 123 x 123 meter persegi. Tingginya mencapai 35,40 meter.
2. Candi ini terdiri dari 10 tingkat, yaitu enam tingkat berbentuk bujur sangkar dan empat tingkat berbentuk lingkaran.
Baca Juga: 11 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Termasuk Candi 'Para Wayang'
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR