Sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia yang cukup muda.
Ia meninggal dunia di usia 23 tahun dengan cara bunuh diri.
Baca Juga: Interkoneksi Kebangkitan Bangsa-bangsa Asia dengan Situasi Indonesia
Sebelum meninggal, Edward Mordrake sempat meminta keluarganya untuk menghilangkan wajah keduanya.
Ia tidak ingin suara misterius yang sering didengarnya dari wajah keduanya kembali terdengar di kuburannya.
Sayangnya, tidak banyak orang yang percaya dengan keberadaan Edward Mordrake di masa lalu.
Sebenarnya kondisi yang dialami Edward Mordrake ini bukannya hal fiksi atau mustahil terjadi.
Dr. George M. Gould dan Dr. Walter L. Pyle dalam ensiklopedia medis anomali tahun 1867 menyebutkan, kejadian seperti yang dialami Edward Mordrake dalam medis disebut dengan sindrom diprosopus.
Penderita diprosopus memiliki fitur wajah tambahan.
Misalnya memiliki dua hidung atau tiga telinga.
Hal itu disebabkan oleh embrio yang berkembang waktu masih janin tidak sempurna.
Untuk kasus Edward Mordrake disebut parah ahli adalah sindrom ekstrim.
Karena beberapa orang yang mengalami sindrom diprosopus akan meninggal beberapa saar setelah dilahirkan.
(*)
Penulis | : | Andreas Chris Febrianto Nugroho |
Editor | : | Andreas Chris Febrianto Nugroho |
KOMENTAR