Dalam persidangan, Teddy Minahasa menyebut ada oknum anggotanya yang sering menyisihkan barang bukti narkoba untuk dikonsumsi.
Intisari-Online.com -Pernyataan mengejutkan dilontarkan oleh terdakwa kasus peredaran narkoba Teddy Minahasa.
Dia bilang, dirinya sering bertemu dengan oknum anggotanya yang menyisihkan barang bukti narkoba.
Dalam pengakuannya saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (16/3), saat ada penangkapan kasus narkoba dia sering mendapat laporan penyisihan barbuk oleh anggotanya.
Tak sekadar menyimpan, oknum anggotanya itu juga mengonsumsi narkoba barbuk tersebut secara diam-diam.
"Karena fakta di lapangan, saya juga sering mendapatkan di anggota saya," kata Teddy Minahasa.
"Setiap ada penangkapan ia sisihkan sebagian untuk dia hisap-hisap sendiri."
Kita pun bertanya-tanya, kenapa aparat keamanan sering menggunakan narkoba?
Mengutip sebuah artikel yang tayang di situs BNN Kepulauan Riau, ada beberapa faktor yang menyebabkan aparat menyalahgunakan narkoba.
"Faktor yang menjadi dasar terjadinya penyalahgunaan narkoba pada kalangan aparat adalah mudahnya akses dalam mendapatkan barang tersebut," tulis artikel tersebut.
Sebut nama AKBP Dody Prawiranegara
Oknum anggota polisi yang disebut Teddy Minahasa itu adalah AKBP Dody Prawiranegara, mantan Kapolres Bukittinggi.
"Ada istilah'ganti sebagian dengan tawas atau trawas'. Itu benar perintah terdakwa atau terdakwa yang buat narasi itu?" tanya Hakim Jon dalam persidangan.
Teddy Minahasa membenarkan bahwa itu merupakan perintah yang berasal darinya kepada AKBP Dody Prawiranegara.
"Benar, tapi maksud saya itu tawas bukan trawas, ditambah emoji orang tertawa," ujar Teddy.
Hakim Jon kembali bertanya maksud Teddy Minahasa memberikan perintah untuk menukar sabu dengan tawas kepada Dody Prawiranegara.
"Maksud Saudara (Teddy Minahasa) apa itu? Saya minta Saudara jujur untuk sekali saja," ucap Hakim Jon.
Teddy Minahasa lantas menjelaskan maksudnya memerintahkan Dody Prawiranegara untuk menukar sabu dengan tawas, yakni hendak menguji kejujuran anak buahnya itu.
Sebab, Teddy merasa ragu atas kejujuran Dody Prawiranegara terkait sabu-sabu yang diamankan dengan yang dimusnahkan, karena jumlahnya berbeda.
"Pertama maksudnya untuk menguji Saudara Dody, karena ada kejanggalan perhitungan (jumlah sabu-sabu), apakah dia bermain-main atau tidak?” ujar Teddy Minahasa.
Teddy mengaku mendapat informasi dari petugas bahwa Dody Prawiranegara kerap menyisihkan sabu-sabu hasil pengungkapan kasus untuk kemudian dikonsumsinya sendiri.