"Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, kan di luar kewenangan saya."
Emil mengaku menyematkan komentar Sabil yang menyampaikan kritik di unggahannya IG-nya untuk mengedukasi.
"Oh gini, Kang, kalau saya nge-pin, itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya enggak pakai fakta. Saya klarifikasi, sebenarnya itu," kata Emil.
Emil kemudian membalikan pertanyaan terkait bolehkah berkomentar atau menyampaikan kata kasar.
Terkait kata "maneh" yang digunakan Sabil dalam menyampaikan kritik, Emil kemudian menjelaskan soal Undak Usuk Bahasa Sunda.
Emil menganalogikan seorang anak kepada orangtua yang menggunakan kata "maneh".
"Kalau orang berbahasa Sunda, itu ada namanya Undak Usuk. Anda bayangkan, Anda bicara begitu (maneh) ke ibu kandung, sopan enggak?" tanya Emil.
Lebih dari itu, Kang Emil juga mengaku telah menghubungi dua sekolah tempat Sabil mengajar.
Dia meminta dua sekolah itu supaya tidak memecat Sabil.
Pria yang belum lama ini kehilangan putranya itu meminta agar pihak sekolah mengingatkan Sabil, bukan memberhentikannya sebagai tenaga pengajar.
"Saya sudah menelepon ke yayasan yang menaunginya tidak usah sampai diberhentikan kecuali ada hal yang sangat fundamental. Hal begini cukup diingatkan saja. Maka tadi saya telepon kepala Yayasan yang menaungi bersangkutan juga Manbaul Ulum di SMK Telkom surat pemberhentiannya ditarik saja cukup diingatkan saja secara manusiawi," kata Emil.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR