Titipkan Kain Kafan ke Ridwan Kamil untuk Mengkafani Eril, Ini Cerita Nenek Eril yang Tak Pernah Berhenti Berdoa Agar Cucunya Segera Ditemukan Setelah Hanyut di Sungai Aare

Tatik Ariyani

Editor

(ilustrasi) Nenek Eril sempat menitipkan kain kafan untuk kelak digunakan bagi penutup jenazah Eril
(ilustrasi) Nenek Eril sempat menitipkan kain kafan untuk kelak digunakan bagi penutup jenazah Eril

Intisari-Online.com -Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril), hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss, Kamis (26/5/2022) lalu.

Setelah dilakukan pencarian selama 14 hari, jenazah Eril akhirnya ditemukan.

Jenazah Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Sungai Aare, Bern, Swiss, Rabu (8/9/2022) sekitar pukul 06.50 waktu Swiss.

Orang yang pertama kali menemukan jenazah Eril adalah Geraldine Beldi yang merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD).

Setelah mendapati persetujuan dari sejumlah pihak dan izin dari Ridwan Kamil, jenazah Eril dapat diboyong ke Tanah Air untuk dikuburkan.

Eril dimakamkan di Kecamatan Cimaung, Bandung, Jawa Barat pada Senin (13/6/2022) pukul 11.00 WIB.

Cerita mengharukan mengenai kepergian Eril datang dari Tjutju Sukaesih (83), nenek almarhum Eril sekaligus Ibunda dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Wanita yang akrab disapa Mak Ci ini mengaku tak berhenti mendoakan cucunya agar segera ditemukan pasca diketahui hanyut di Swiss beberapa waktu lalu.

Sejak dikabarkan hilang dan tenggelam, Mak Ci tak pernah berhenti berdoa sekuat tenaga agar jenazah sang cucu bisa ditemukan.

"Saya waktu itu berupaya sekuat tenaga terus berdoa agar cucu saya Eril bisa naik atau muncul kepermukaan," katanya saat memberikan sepatah kata mengantarkan Eril dikebumikan di kawasan Islamic Center Baitulridwan di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).

Mak Ci menyebut bahwa Eril meninggal di tempat yang sangat jauh dari Tanah Air, yakni di Swiss.

Kepergian sang cucu mengingatkan Mak Ci saat Eril lahir di negara lain.

Mak Ci berkata, "Karena dia itu lahir di New York. Sekarang dia harus pergi di benua Eropa, memang takdirnya seperti ini."

Sang Nenek terharu melihat ratusan ribu orang turun ke jalan untuk menyambut kepergian sang cucu.

"Tapi kita bisa saksikan, di Cimaung ini tempat Eril dikuburkan, begitu antusias kita doakan semuanya bahwa Eril sungguh soleh," tuturnya.

Tak hanya itu, Mak Ci juga menuturkan bahwa dia merasa kebesaran Allah saat Eril ditemukan karena telah mengabulkan doanya.

"Itu yang saya ingin sampaikan, bahwa doa saya, akhirnya cucu saya bisa ditemukan," tuturnya.

Sambil tak kuasa menahan tangis, Mak Ci menyebut, kain kafan yang digunakan oleh jenazah Eril merupakan titipan darinya.

Sebelum Ridwan Kamil bertolak ke Swiss untuk kedua kalinya, Mak Ci menitipkan kain kafan untuk dipakaikan ke jenazah Eril.

"Sebelumnya saya telah menitipkan kain kafan ke anak saya Ridwan Kamil pada saya dia berangkat ke Swiss, untuk mengkafani Eril. Mohon doakan Eril agar husnul khatimah," ungkapnya.

Selain mendoakan kepergian sang cucu, Mak Ci juga meminta masyarakat agar mendoakan putranya agar bisa tegar menghadapi cobaan tersebut.

"Dan saya minta doa (untuk) anak saya Mochamad Ridwan Kamil agar dilapangkan dadanya dan dijadikan pemimpin yang adil. Tentunya bukan hanya adil menurut manusia yang sering tidak puas, ya Allah semoga tujuan anak hamba hanya beribadah kepada-Mu," pungkasnya.

Baca Juga: Bikin Seantero Indonesia Takjub, Ternyata Jasad Eril yang Utuh Bukan Semata karena Suhu Dingin, Tapi Juga karena Faktor Ini, Bisa Bikin Awet Sampai 2 Bulan

Baca Juga: Bikin Jasad Eril Tetap Awet dan Utuh Meski Hilang Selama 14 Hari, Ilmuwan Ungkap Kondisi Asli Air di Sungai Aare Jelaskan Hal Ini

Artikel Terkait