Intisari-Online.com - Pasca kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy, Menteri Keuangan Sri Mulyani bergerak cepat.
Pertama, dia mencopot jabatan Rafael Alun Trisambodo, ayahMario Dandy, dariDirektorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jakarta Selatan.
Alasannya karena jumlah harta kekayaannya dinilai tidak wajar.
Kedua, dia juga menegur Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang kedapatanmengendarai moge bersama komunitasnya.
Ketiga, dia memintaklub moge Belasting Rijder DJP dibubarkan.
Dengan tegas, mantan Managing Director World Bank itu mengatakan agar anak buahnya tidak pamer kekayaan meskipun harta mereka didapat dengan cara yang wajar.
Sebab sikap itu telahmencoreng nama DJP dan jajaran Kementerian Keuangan.
Di tengah situasi panas ini, muncul cuitan di Twitter oleh akun@kafiradikalis.
Diduga dia adalah salah satu ASN DJP bernamaBursok Anthony Marlon.
Dilansir darimedan.tribunnews.com pada Rabu (1/3/2023), dia mengatakan bahwa Sri Mulyani pilih kasih dalammenindaklanjuti aduan.
Terkait kasusRafael Alun Trisambodo yang sedang viral, dia sangat cepat untuk bertindak.
Baca Juga: Buntut dari Kasus Mario-David dan Teguran Sri Mulyani, Kini Muncul Fenomena Banyak Moge 'Diobral'
Namun dia curhat bahwaSri Mulyani sudah dua tahun tidak menanggapi aduannya.
“Dengan hormat, sehubungan dengan berita viral Mario Dandy Satrio, anak dariRafael Alun Trisambodo, dan pengaduan saya di DJP/Kemenkeutanggal 27 Mei 2021 (hampir dua tahun yang lalu) dengan Nomor Tiket TKT-215E711063 dan Nomor Register eml-2022-0020-9d33 dan eml-2022-0023-24a6 dengan ini saya sampaikan permintaan tindak lanjut pengaduan sata dengan penjelasan sebagai berikut,” ungkap Bursok dalam surel aduan terbarunya.
Tak main-main, dia juga meminta wanita berusia 60 tahun itu untuk mundur dari jabatannya.
Orang-orang pun penasaran dengan sosokBursok Anthony Marlon hingga sebuah fakta terungkap.
Namanya pernah muncul dalam pemberitaanTribun-Medan.com pada tahun 2016 lalu.
Disebutkan bahwa dia dan keluarganyatinggal dikamar 543 di Asean International Hotel selama 8 bulan.
Hal itu dikatakan olehPublic Relation Hotel Asean, Azan Sinaga.
Pemesanan kamar atas nama Bursok dan dilakukan pada20 April 2015 hingga 30 Desember 2015.
Di mana total tagihan kamar menjadi Rp98.520.000.
Lalu terjadi masalah antara pihak hotel dengan istrinya,Rahel Nainggolan.
Di mana sang istri melaporkan pihak hotel ke PolrestaMedan karena dinilai lalai dalam menjaga keselamatan pengujung.
Rupanya terjadi insiden di dalam kamar yang membuat plafon jatuh dan menimpa anaknya.