Intisari-onlince.com - Kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio (20) kini makin rumit setelah ayahnya Rafael Alun Trisambodo, juga kena imbasnya.
Menurut Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) membenarkan bahwa kekayaan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo mencurigakan.
Rafael Alun Trisambodo dilaporkan memiliki kekayaan mencapai Rp56 miliar.
Menurut PPATK, kekayaannya tersebut diduga berasal dari tindak korupsi, yang kemudian digunakan untuk transaksi pencucian uang.
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), didapati bahwa sebagian besar harta kekayaan Rafael berupa tanah dan bangunan.
Ia tercatat memiliki 11 aset tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp51,93 miliar.
Tanah dan aset bangunan tersebut tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Antara lain, Sleman, Kota Manado, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dlll.
Dari daftar tanah dan bangunan yang didaftarkan, empat di antaranya hanya berbentuk tanah dan sisanya aada bangunan di atas tanah tersebut.
Misalnya untuk tanah dan bangunan paling besar, ada di Jakarta Barat dengan luas mencapai 766 meter persegi, dan luas bangunan 599 meter persegi.
Nilai aset bangunan tersebut mencapai Rp21,91 miliar.
Baca Juga: Anak Pejabat Pajak Gemar Pamer Kekayaan, Masyarakat Teringat Gayus Tambunan, Apa Kabarnya Sekarang?
Tak hanya tanah dan bangunan tercatat ada beberapa kendaraan mewah yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo.
Tercatat ada sejumlah kendaraan seperti Toyota Camry (2008) dengan harga Rp125 juta.
Lalu, Toyota Kijang (2018) dengan harga senilai Rp300 juta.
Tak hanya itu saja, putranya Mario Dandy Satrio juga kedapatan mengendarai kendaraan mewah lainnya.
Seperti yang terekam oleh media sosial, Dandy Satrio pernah terlihat mengendarai Rubicon dan motor Harley.
Namun, Rafael Alun Trisambodo membantah kepemilikan dua kendaraan mewah yang dipakai anaknya tersebut.
Kemudian,LHKPN juga mencatatkan pergerakan tak wajar dari harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo dari tahun ke tahun.
Pasalnya hanya dalam waktu 10 tahun, Rafael Alun Trisambodo memiliki kekayaan yang bertambah Rp35,6 miliar.
Tahun 2011 jumlah kekayaannya Rp20.497.573.907
Tahun 2013 jumlah kekayaannya Rp21.458.134.500
Tahun 2015 jumlah kekayaannya Rp35.289.517.034
Tahun 2016 jumlah kekayaannya Rp39.887.638.455
Tahun 2017 jumlah kekayaannya Rp41.419.639.882
Tahun 2018 jumlah kekayaannya Rp44.080564.549
Tahun 2019 jumlah kekayaannya Rp44.278.407.799
Tahun 2020 jumlah kekayaannya Rp55.652.278.332
Tahun 2021 jumlah kekayaannya Rp56.104.350.289