Intisari-Online.com - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyebut program pengayaan uranium Iran sangat mengkhawatirkan.
Pasalnya, tingkat pengayaan uranium yang dilakukan oleh Iran disebut Grossi hampir setara program senjata, bukan untuk kebutuhan komersial.
Pernyataan itu disampaikan Grossi dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada Rabu (26/5/2021).
Dia menuturkan, Iran tengah memperkaya uranium pada tingkat kemurnian yang hanya dicapai oleh negara-negara pembuat bom.
Komentarnya muncul ketika Iran dan kekuatan global bernegosiasi di Wina, Austria, sebagaimana dilansir Reuters.
Negosiasi itu dimaksudkan untuk menyusun langkah-langkah yang harus diambil agar bisa kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015.
Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 pada 2018 ketika “Negeri Paman Sam” dipimpin oleh Donald Trump.
Langkah tersebut mendorong Iran untuk terus melanggar batas perjanjian pada program nuklirnya.
"Sebuah negara yang memperkaya 60 persen uranium adalah hal yang sangat serius. Hanya negara-negara pembuat bom yang mencapai tingkat ini," kata Grossi kepada Financial Times.
"60 persen hampir setara senjata, pengayaan komersial adalah 2,3 persen," imbuh Grossi."
"Dia mengatakan, memang Iran memiliki kedaulatan penuh untuk mengembangkan program nuklirnya. Namun, Grossi menegaskan bahwa upaya pengayaan uranium yang sedemikian tinggi wajib diawaspadai.
'Kota-kota Rudal' Bawah Tanah Iran
Dilansir dariThe Sun, Oktober tahun 2019 silam, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan divisi kedirgantaraan Republik Islam Islah, sebelumnya menyiarkan rekaman pangkalan bawah tanah terbesar di TV Iran.
Pintu masuk ke Kode 7500, yang terletak di Khojir, Teheran, tersembunyi di bawah sejumlah jalan berliku yang sempit, yang membentang di sisi gunung di provinsi tersebut.
Hajizadeh sebelumnya mengatakan:
"Jika musuh melakukan kesalahan, pangkalan rudal akan meletus seperti gunung berapi dari kedalaman bumi."
KODE 7500
Kota-kota rudal ini terletak jauh di bawah tanah - mungkin dirancang untuk menghindari bom penghancur bunker.
Cuplikan yang sebelumnya disiarkan di TV Iran menunjukkan sejumlah komponen rudal.
Mereka nampaknya milik sistem rudal balistik Qiam-1, yang memiliki jangkauan serang sekitar 400 mil atau setara dengan 600 km.
Para antek rezim kemudian terlihat mengumpulkan rudal-rudal itu di salah satu ruang peluncuran pangkalan bawah tanah.
Setelah dipasang bersama, rudal diluncurkan dan terlihat melonjak ke atas.
Kode 7500 dikatakan sebagai situs untuk pembangunan rudal jarak menengah Shahab 3 Iran yang terkenal.
Shahab, yang dikenal sebagai 'Bintang Tembak' dapat meluncurkan hulu ledak kimiawi hingga 186 mil, menurut laporan.
Telah diklaim pejabat Iran membeli rudal dari Korea Utara, yang membangun senjata semata-mata untuk meledakkan Amerika Serikat dari Semenanjung Korea.
Markas Lar garnisun terletak di Iran Barat, yang juga memiliki pintu masuk yang menghilang ke lereng gunung.
Sumber NCRI mengatakan kepada surat kabar bahwa kompleks itu mencakup terowongan luas yang sangat dilindungi dan aman.
Dalam upaya untuk menjaga keamanan ketat, sinyal ponsel pun di sekitaran area tersebut.
Pusat Rudal Queshm terletak di pantai Iran dan tersembunyi jauh ke bawah hingga lima lapis beton. (*)