Bahkan pengaruhnya sampai keluar pulau Jawa, seperti Makassar, Ternate dan Tidore.
Bahkan konon raja-raja di daerah tersebut, belum dianggap sah jika belum direstui olehnya.
Pada abad ke-15 M, Kerajaan Majapahit berada diambang keruntuhan setelah dikalahkan oleh Raja Kaling Kediri.
Di saat itulah Sunan Giri segera dinobatkan menjadi raja peralihan. Ini karena dia dianggap sebagai tokoh yang memiliki kekuasaan di pemerintahan.
Keadaan itu lantas dia manfaatkan untuk menyebarluaskan ajaran Islam.
Setelah situasi kondusif, ia lalu menyerahkan pemerintahan Majapahit kepada Raden Patah, Putra dari Brawijaya Kertabumi, Raja Majapahit sebelumnya.
Pengaruh salah satu Wali Songo ini juga menjadi latar belakang berdirinya sebuah kerajaan yang bernama Demak Bintoro, yang sekaligus merupakan kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa.
Selain pendidikan, metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Giri ada banyak. Mulai dari budaya hingga pendekatan politik.
Contoh, dia mendatangi banyak murid di berbagai daerah. Lalu menyampaikan ajaran secara langsung.
Kemudian dia perlahan menyisipkan ajaran Islam dalam acara-acara selamatan, upacara adat dan lain sebagainya.
Di kalangan Wali Songo, Sunan Giri dikenal sebagai seorang wali yang ahli dalam bidang politik ketatanegaraan.
Baca Juga: Strategi Sunan Bonang dalam Menyebarkan Islam di Tuban
Dalam bidang budaya, dia mengembangkan dakwah Islam dengan memanfaatkan permainan atau seni pertunjukan yang menarik minat masyarakat.
Sunan Giri di kenal sebagai pencipta tembang Asmaradhana dan Pucung, Padhang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan permainan anak Cublak-cublak Suweng.
Baca Juga: Mengapa Sunan Kudus Melarang Menyembelih Sapi Ketika Idul Adha?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR