Dokumen CIA yang dirilis tidak menyebutkan jenis alat peledak tertentu, tetapi badan tersebut mungkin telah merencanakan untuk menggunakan ranjau limpet.
Ranjau laut yang banyak digunakan oleh "penipu" selama Perang Dunia II.
Dalam sebuah dokumen dari Februari 1965, CIA dengan jelas menyatakan, "Dua lumba-lumba secara teratur berlatih dalam simulasi. Bagian selanjutnya telah ditutup untuk privasi."
Cabang Maritim (MB), divisi CIA yang bertanggung jawab atas operasi laut dan pesisir, juga tertarik menggunakan lumba-lumba untuk menenggelamkan kapal musuh.
MB lebih tertarik pada aspek praktis penggunaan lumba-lumba, seperti bagaimana menjaga lumba-lumba tetap hidup saat bepergian dengan pesawat ke daerah terpencil dalam sebuah misi.
Atau menemukan cara untuk membawa lumba-lumba masuk ke dalam air saat berada di ketinggian.
Pada akhirnya, CIA memutuskan untuk menggunakan kapal selam atau perahu yang dirancang khusus untuk membawa lumba-lumba terlatih ke air dalam sebuah misi.
Sebuah lukisan yang menggambarkan lumba-lumba Proyek Oxygas muncul dari kompartemen penyimpanan kapal selam dan menyeret bom dengan tali moncongnya.
CIA sangat terkesan dengan proyek Oxygas sehingga agensi membayangkan berbagai misi rahasia untuk lumba-lumba.
Seperti menyerang berbagai jenis kapal musuh, dan mengintai pelabuhan dan pantai melalui perangkat pencitraan.
CIA bahkan membayangkan lumba-lumba membantu menyebarkan sensor yang mampu mendeteksi penggunaan senjata pemusnah massal, senjata kimia dan biologi, serta sensor elemen jejak untuk mendeteksi elemen radioaktif yang dilepaskan setelah ledakan nuklir.
Baca Juga: Rahasia Besar CIA Terungkap, Begini Cara Mata-Mata Elit Amerika Serikat Ini Dilatih Untuk Perang
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR