Fakta Baru Tewasnya Perempuan Bertato Kupu-kupu yang Ditemukan di Sungai Cisadane, Terungkap Bagaimana Dia Dibunuh oleh Pelaku

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Tewasnya Perempuan Bertato Kupu-kupu yang Ditemukan di Sungai Cisadane.
Ilustrasi. Tewasnya Perempuan Bertato Kupu-kupu yang Ditemukan di Sungai Cisadane.

Intisari-Online.com - Fakta baru tewasnya perempuan bertato kupu-kupu yang dotemukan di Sungai Cisadane terungkap.

Mayat perempuan bertato kupu-kupu yang kemudian diketahui bernama Elis Sugiarti (49) ditemukan di Sungai Cisadane Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten pada Rabu (14/12/2022) lalu.

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh saksi Apri dan Andi, warga sekitar yang sedang mencari ikan menggunakan perahu.

Kemudian saksi melaporkan informasi tersebut ke Polsek Tangerang.

Saat ditemukan, kondisi korban tertutup kain sprai hitam, dengan kondisi tangan terikat ke belakang menggunakan lakban.

Mengutip kompas.com (15/12/2022) Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho pun mengatakan bahwa korban tewas akibat kekerasan yang dialaminya.

Korban pun kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diotopsi.

Kini fakta baru terungkap usai hasil otopsi jenazah perempuan bertato kupu-kupu tersebut disampaikan pihak kepolisian.

Zain Dwi Nugroho mengatakan pada Kamis (22/12/2022), hasil otopsi menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat jeratan di lehernya.

"Kami sudah dapatkan, dari hasil otopsi yang dilakukan oleh dokter forensik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang bahwa dari hasil otopsi tersebut,

"korban meninggalnya karena ada jeratan di lehernya," ujarnya.

Baca Juga: Sosok Ratu dari Asia Ini Dikenal sebagai Pembunuh Berantai dalam Sejarah Kuno yang Berturut-turut Racuni Suaminya Sendiri

Zain juga menjelaskan, jeratan di leher korban diketahui berasal dari kabel listrik yang dilakukan pelaku.

Dari hasil otopsi tersebut, pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi agar bisa menjadi petunjuk atas kematian korban tersebut.

Saksi-saksi tersebut adalah mereka yang menemukan mayat korban di Kali Cisadane, teman-teman korban, keluarga, dan petugas satpam di sekitar rumah korban.

Selain hasil otopsi, terungkap pula fakta mengenai pelaku pembunuhan dan korban saling mengenal.

Ada 3 orang pelaku yang saat ini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Di antara ketiga pelaku, satu orang pelaku adalah warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah dan dua pelaku lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI).

"Iya, (pelaku dan korban) saling kenal," kata Zain.

Namun, Zain belum bisa menjelaskan lebih lanjut apa hubungan antara ketiga pelaku dengan korban.

"Kami masih ini ya masih terus (menyelidiki) karena memang pelaku ini tidak kooperatif, tapi kami punya alat-alat bukti yang cukup untuk menguatkan pelaku ditetapkan sebagai tersangka," ujar Zain.

Polisi juga masih menelusuri lokasi pembunuhan terhadap Elis.

Pasalnya, pembunuhan tersebut diduga tidak dilakukan langsung di Sungai Cisadane, tetapi di tempat lain.

Baca Juga: Serdadu Eropa dan 'Pasukan Kecil' Sarina: Para Perempuan Muda si Gundik yang Cantik dan Genit

Disebut bahwa usai dibunuh, barulah mayat korban dilempar ke Kali Cisadane.

Sementara itu, motif pembunuhan terhadap korban diduga karena para pelaku mengincar sejumlah barang mewah milik korban.

Beberapa barang bukti yang telah diamankan yakni mobil dan jam Rolex.

Pihak kepolisian masih mencari apakah ada bukti-bukti barang lain yang diincar para pelaku.

Sebelum penemuan mayatnya, diketahui Elis telah dilaporkan hilang pada 8 Desember 2022 sejak pukul 11.00 WIB oleh suaminya, Rene Tumbelaka.

Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan sebelum ditemukan tewas mengambang di Sungai Cisadane, Elis diketahui sempat pergi menggunakan mobilnya.

Menurut keterangan suaminya, Elis pergi ke rumahnya yang tengah disewa orang lain di kawasan Tangerang Selatan.

Polisi pun berhasil mengidentifikasi jenazah melalui ciri-ciri yang diketahui sang suami.

Selain tato bergambar kupu-kupu di tengkuk belakang leher, juga kalung emas yang dikenakannya dan sidik jari hasil otopsi.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Terhadap Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia Setelah Kita Menghargainya?

(*)

Artikel Terkait