Intisari-Online.com - Henry Howard Holmes dianggap sebagai pembunuh berantai pertama Amerika.
Ia mengaku membunuh setidaknya 27 orang, meski secara resmi dikaitkan dengan sembilan pembunuhan.
Pria itu juga dikenal dengan aksi penipuannya.
Ada pula bangsawan yang secara luas dikenal sebagai pembunuh berantai wanita paling gila.
Inilah tokoh sejarah di balik pembunuhan sadis, siapa yang paling mengerikan?
1. Henry Howard Holmes
Henry Howard Holmes dieksekusi dengan digantung atas pembunuhan rekannya Ben Pitezel pada tanggal 7 Mei 1896.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan telah membunuh 27 orang lainnya.
Sementara beberapa memperkirakan bahwa Holmes telah membunuh hingga 200 orang, meski klaim ini disebut dibesar-besarkan.
Holmes menghabiskan awal karirnya sebagai penipu asuransi sebelum pindah ke Illinois pada 1893.
Di Illinois, Holmes membangun "kastil", sebuah penginapan tiga lantai yang diam-diam dia ubah menjadi ruang penyiksaan sadis.
Sebelum dan selama Pameran Dunia Chicago 1893, Holmes membawa banyak korban ke tempat itu. Kebanyakan adalah wanita muda.
Mereka disiksa dengan gas beracun dan dijadikan objek eksperimen mengerikan.
Dia kemudian membuang mayat di tungku pembakaran atau mengulitinya dan menjual kerangka mereka ke sekolah kedokteran.
Bahkan, rumah itu pun kemudian dikenal sebagai 'Kastil Pembunuhan'.
Disebut rumah itu dilengkapi dengan lorong rahasia, pintu jebakan, ruang kedap suara, pintu yang dapat dikunci dari luar, jet gas untuk korban sesak napas, dan tempat pembakaran untuk mengkremasi jenazah.
Pada tahun 1894, polisi yang menjelajahi lorong-lorongnya yang berkelok-kelok pun dibuat bingung dengan apa yang mereka temukan.
2. Elizabeth Báthory
Elizabeth Báthory adalah tokoh yang dianggap sebagai pembunuh berantai wanita paling gila dalam sejarah.
Bangsawan Hongaria ini pun dijuluki "Blood Countess".
Di sepanjang akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, ia dilaporkan membujuk para petani muda ke kastilnya dengan janji pekerjaan bergaji tinggi sebagai pelayan.
Namun, pada akhirnya mereka terjebak di dalam benteng dan mengalami penyiksaan yang mengerikan.
Baca Juga: Kalender Desember 2022, Ada Hari Penting Nasional dan Internasional
Beberapa dipukuli atau ditusuk dengan jarum, sementara yang lain ditelanjangi dan dibiarkan membeku di salju.
Menurut legenda, Báthory bahkan mandi dengan darah korbannya yang masih perawan. Ia percaya itu akan membuat kulitnya bercahaya dan awet muda.
Báthory diduga membantai sebanyak 80 gadis petani, meski jumlahnya mungkin mencapai 600.
Dia akhirnya dapat dihentikan ketika menargetkan pembunuhan terhadap wanita bangsawan muda.
Pada 1611, dia dipenjara di dalam kastil yang ditutup batu bata, hanya dengan lubang kecil untuk makan.
Dia meninggal 4 tahun kemudian pada 1614.
3. Vlad The Impaler
Vlad The Impaler merupakan julukan bagi Vlad III. Ia juga dikenal sebagai Vlad III Dracula.
Dia adalah seorang penguasa Wallachia pada abad ke-15, yang sekarang bagian dari Rumania.
Awalnya, Vlad dipuji sebagai pahlawan karena telah membangun kekuatan militer yang tangguh, tapi kemudian reputasinya jatuh karena perbuatannya yang mengerikan.
Ia gemar mengeksekusi secara biadab orang-orang, yang seringkali rakyatnya sendiri.
Baca Juga: Kisah Permaisuri Ma Xiaocigao, Anak Pembunuh yang Miskin, Jadi Tokoh Penting Dinasti Ming China
Penyiksaan, mutilasi, dan pembunuhan massal merupakan kekejian yang kerap ia lakukan.
Sehingga, dia dikenal sebagai salah satu pemimpin paling berdarah dingin dalam sejarah.
Menurut beberapa catatan, Vlad menikmati makan di antara ribuan mayat yang tertusuk dan bahkan mencelupkan rotinya ke dalam darah para korbannya.
4. Gilles de Rais
Gilles de Rais juga merupakan seorang bangsawan. Ia adalah bangsawan Perancis abad ke-15.
Selain itu, ia juga seorang tentara, dan rekan seperjuangan Joan of Arc selama Perang Seratus Tahun.
Karier militer Rais membuatnya mendapatkan banyak pujian.
Namun di balik reputasinya itu, tersembunyi sisi gelap yang mengerikan, yang mencakup tuduhan setanisme, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Mulai 1430-an, Rais dilaporkan mulai menyiksa dan secara brutal membunuh anak-anak kecil.
Banyak dari mereka adalah anak laki-laki petani yang datang ke istananya untuk bekerja sebagai pekerja merawat halaman.
Ia akhirnya digantung sampai mati, kemudian dibakar pada Oktober 1440 atas kekejiannya.
Baca Juga: Daftar 5 Tempat Bersejarah di Bandung, Ada Asal-Usul Lahirnya Kota Bandung
Rais melakukan kebiasaan pembunuhan sadisnya hingga saat itu, ketika dia menyerang seorang pendeta karena sengketa tanah.
Hal tersebut memicu kemarahan gereja, yang meluncurkan penyelidikan dan segera mengungkap riwayat mengerikannya.
Pengadilan terjadi di mana Rais didakwa melakukan pembunuhan dan sodomi, serta mempraktikkan alkimia dan ritus setan lainnya.
Dia akhirnya mengaku di bawah penyiksaan karena telah membunuh sebanyak 140 anak, meskipun beberapa orang mengklaim jumlahnya mungkin jauh lebih banyak.
5. Jack the Ripper
Sosok ini awalnya hanya dikenal sebagai pembunuh Whitechapel, kemudian segera mendapatkan julukan baru yang mengerikan, yaitu Jack the Ripper.
Pada 1888, di distrik Whitechapel London dicengkeram oleh laporan tentang seorang pembunuh berantai yang kejam yang mengintai di jalan-jalan kota.
Orang gila tak dikenal itu diketahui memikat pelacur ke sudut jalan yang gelap, sebelum menggorok leher mereka dan secara sadis memutilasi tubuh mereka dengan pisau pahat.
Sekitar Agustus hingga November, 5 pejalan kaki ditemukan dibantai, memicu kehebohan media dan perburuan pelaku di seluruh kota.
Tanpa teknik forensik modern, polisi Victoria pun kebingungan dalam menyelidiki kejahatan keji Jack the Ripper.
Kesaksian para saksi mata seringkali bertentangan.
Baca Juga: Primbon Jawa Weton dan Watak; Inilah Watak Berdasar Neptu Weton Jawa
Lalu, setelah membunuh korban terakhirnya pada 9 November, ia menghilang.
Kasus tersebut akhirnya ditutup pada tahun 1892, tetapi cerita Jack the Ripper tetap memiliki daya tarik khusus tentang misteri pembunuhan.
Teori paling populer tentang kasus misteri Jack the Ripper, menyatakan bahwa kemungkinan pembunuhnya adalah seorang tukang daging atau ahli bedah karena ia memiliki pemahaman tentang anatomi dan pembedahan hewan.
Selain itu, ada lebih dari 100 kemungkinan tersangka telah diusulkan dan istilah "Ripperology" bahkan telah diciptakan untuk menggambarkan studi ekstensif dari kasus Jack the Ripper.
Baca Juga: Akhirnya Terpecahkan! Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Diduga Lakukan Bunuh Diri Terencana
(*)