Pahlavi melarikan diri ke Mesir dan kemudian dikirim ke AS untuk pengobatan kanker.
Washington menyatakan bahwa alasan menerima mantan raja Iran adalah untuk "tujuan kemanusiaan", tetapi kemunculan Pahlavi di AS menciptakan gelombang anti-Amerika yang kuat di Iran.
Pada akhir 1979, mahasiswa Iran menyerbu kedutaan AS di Teheran, menangkap 52 diplomat dan warga negara AS selama 444 hari.
Pada April 1980, Presiden AS saat itu Jimmy Carter mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran karena krisis penyanderaan.
Hubungan kedua negara belum pulih.
Pada tahun 1980, perang Iran-Irak pecah.
AS diam-diam mendukung Irak dengan tujuan tidak membiarkan Iran menang dengan segala cara.
Perang berlangsung 8 tahun dan menyebabkan ratusan ribu orang tewas.
Sejak 1980, AS dan Iran telah mempertahankan keadaan konfrontasi tidak langsung.
Pada tahun 1983, lebih dari 243 tentara Amerika tewas dalam serangan bunuh diri di pangkalan AS di Beirut, Lebanon.
Tidak ada organisasi yang mengaku bertanggung jawab, tetapi AS saat itu mencurigai kelompok milisi Islam Hizbullah, sekutu Iran.
Amerika Serikat menempatkan Iran pada daftar "negara sponsor terorisme" pada tahun 1984.
Empat tahun kemudian, Angkatan Laut AS menembak jatuh sebuah pesawat sipil Iran, menewaskan 290 orang di dalamnya.
Pihak AS mengakui kesalahan tersebut dan menyebutnya sebagai "tragedi buruk".
Dengan berakhirnya perang Iran-Irak pada tahun 1988 dan kegagalan Iran untuk mencapai tujuan militernya, hubungan AS-Iran untuk sementara jatuh ke fase beku pada 1990-an.
Selama periode ini, Amerika Serikat mengalihkan fokusnya dari berurusan dengan Iran ke perang Teluk dan kemudian membendung kebangkitan Taliban di Afghanistan (1994-2001).
Pada tahun 1998, tim AS bermain melawan Iran dalam rangka Piala Dunia di Prancis.
Kedua tim melakukan gestur persahabatan, namun tim AS berinisiatif untuk berjabat tangan dengan tim Iran, dan para pemain Iran memberikan bunga kepada para pemain Amerika.
Kemenangan 2-1 Iran tahun itu menciptakan gempa perayaan di Teheran.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR