Tetapi berkaitan dengan tekanana darah dan ritme jantung yang cenderung naik, karena gelombang air laut yang tinggi.
Sementara pada saat gerhana Bulan, jumlah nyamuk menjadi lebih banyak.
Penelitian menyebutkan jenis nyamuk bertambak banyak, seperti Aedes, Culex, dan Anopheles.
Namun, gerhana Bulan total berimbas pada bumi, hal ini diungkapkan oleh BMKG.
Menurut BMKG, gerhana Bulan total memberikan dampak pada kondisi permukaan laut.
Posisi Bulan mempengaruhi pasang surut air laut dan permukaan Bumi, efek kombinasi Bulan dan Matahari pada pasang surut air laut sedang maksimum.
Efek ini dikenal dengan nama spring tide, atau pasang surut purnama.
Sayangnya fenomena gerhana Bulan total, atau Blood Moon ini tidak bisa disaksikan di Indonesia.
Melainkan hanya bisa disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timu), Selandia Baru, dan Oseania.
Baca Juga: Pengertian Fenomena Gerhana Bulan Total dan Berbagai Jenisnya
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR